NUSANTARAKINI.COM _ Rapat kerja daerah Jarnas (Jaringan Nusantaras) ABW Dapil (Daerah Pemilihan) 6 Kedu, dihadiri oleh perwakilan DPD Jarnas ABW Magelang Raya, DPD Jarnas ABW Purworejo, Jarnas ABW Temanggung, dan Jarnas ABW Wonosobo, Sabtu (4/3/2023).
Acara itu diisi oleh pemaparan materi dari Ketua DPW Jarnas ABW Jawa Tengah, Candra Sosiawan.
Ketua Jarnas Magelang Raya, Wahyu Budi Sugiharto menyampaikan, rapat kerja tersebut diadakan per dapil dalam rangka penguatan program kerja di masing-masing DPD. Para relawan menjelaskan, sudah sejauh mana pergerakan yang dilakukan hingga saat ini.
“Mas Candra memaparkan mengenai penguatan sayap-sayap di masing-masing DPD, yang dimaksudkan untuk menempakan saksi di TPS (Tempat Pemungutan Suara) berdasarkan dengan data KPU (Komisi Pemilihan Umum). Dari situ, kita juga bisa jumlah TPS di Dapil 6, elektabilitas mas Anies Baswedan berapa, yang nantinya akan jelas jumlah pemilih mas Anies secara keseluruhan,” kata Wahyu.
Candra, menurut Wahyu juga mengungkapkan, dari jumlah TPS tersebut dapat mengetahui jumlah saksi yang dibutuhkan untuk Pilpres (Pemilihan Presiden) 2024.
“Terus penguatan pembentukan sayap Jarnas, misalnya dibuat komunitas gowes, pengajian, dan lain-lain karena kalau pengembangan ke Kecamatan dan Keluarahan itu agak berat. Kadang, orang juga ga mau terlibat langsung, jadi kita pakai cara ini nantinya,” tambahnya.
Sehingga, diharapkan, setiap personel bisa membentuk sayap sendiri.
“Untuk saksi mungkin nanti ada kolaborasi dengan partai pengusung karena kan pasti nanti ada pembicaraan lebih lanjut,” lanjut Wahyu.
Selain itu juga, Candra memaparkan, strategi yang dapat dilakukan oleh relawan untuk mendongkrak suara Anies di Jawa Tengah.
Acara itu sebetulnya dadakan, namun semua DPD menghadirinya.
“Pemberitahuannya kemarin, yang hadir itu dari Magelang Raya 8 orang, Purworejo 5 orang, Temanggung 7 orang, dan Wonosobo 6 orang,” jelasnya.
Acara itu berlangsung di rumah salah satu relawan Jarnas ABW Magelang Raya dari mulai pkl 11.00 WIB hingga 17.30 WIB.
“Kebetulan rumahnya di lantai atas kosong, jadi bisa menghemat dana relawan juga. Kalau di kafe terbuka, waktunya terbatas. DPW malah senang kalau di rumah gitu kan tertutup, waktunya panjang, dan bebas ngobrolnya,” ungkapnya.
Awalnya, Ketua Umum DPP Jarnas, Lukman Hakim Hassan direncanakan hadir, namun berhalangan karena sakit.
“Alhamdulillah mereka ga kecewa karena materinya menarik,” jelasnya.
