NUSANTARAKINI.COM _ Kedatangan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, Anies Baswedan di acara resepsi pernikahan putri dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Surakarta (UNS), Lukman Hakim Hasan di Solo, sempat diwarnai aksi penolakan pada Minggu (25/12/2022).
Penolakan itu datang dari mereka yang menamakan diri sebagai Masyarakat Kota Solo (MKS). Mereka menganggap kedatangan Anies dalam acara tersebut sebagai sebuah kampanye terselubung.
Aksi penolakan yang dilakukan oleh belasan anggota MKS di resto tempat digelarnya acara syukuran.
Koordinator lapangan aksi, Krisna menilai, sosok Anies memberikan contoh buruk bagi demokrasi.
Dia menyampaikan, Anies seharusnya mendapat kartu merah karena telah mencuri start, yang membuat iklim demokratis di Indonesia menjadi tidak sehat.
Sementara, mantan Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP), Tatak Ujiyati mempertanyakan, opo tumon, orang kondangan kok didemo?
Tatak berpendapat, kehadiran Anies tersebut untuk menghadiri undangan seniornya di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada. Hal itu Tatak ungkapkan dalam akun Facebooknya.
“Saya juga hadir di sana bersama banyak teman-teman mantan aktivis mahasiswa di UGM dan Jogjakarta. Bahkan, banyak juga yang hadir dari luar kota, Banten, Jakarta, bahkan Kalimantan,” jelas Tatak.
Tatak menjelaskan, acara pernikahan anak biasanya menjadi ajar reuni antara teman-teman orang tuanya.
“Apalagi kayak Mas Lukman dan Mbak Dina, yang aktivis di organisasi intra dan ektra kampus. Mas Anies hadir kondangan, hal biasa,” ujarnya.
Dia justru merasa aneh karena mendemo orang yang datang kondangan.
“Menjadi aneh kan, masak mendemo orang yang datang kondangan? Benar-benar pekerjaan absurd,” tegasnya.