NUSANTARAKINI.COM-Kementerian Kesehatan RI mengimbau masyarakat untuk tidak divaksinasi booster di hari perjalanan mudik. Pasalnya, antibodi atau kekebalan pasca vaksinasi tak langsung terbentuk.
Juru bicara vaksinasi Covid-19 Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi menjelaskan dibutuhkan waktu satu hingga dua minggu pasca vaksinasi Covid-19 booster agar antibodi terbentuk. Karenanya, Kemenkes meminta masyarakat untuk berpikir ulang jika merencanakan vaksinasi booster di waktu-waktu dekat sebelum keberangkatan atau bahkan hari H mudik.
“Kita mengimbau masyarakat, sekarang kalau kita mau mudik nyaman, jangan divaksin saat mau mudik, ini harus kita sampaikan. Kalau tidak enak badan, terasa pegal, pusing, kan jadi tidak nyaman mudiknya,” kata Juru Bicara vaksinasi COVID-19 Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi pers, dikutip Sabtu (16/4/2022).
Sejauh ini, Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang timbul pasca vaksinasi booster menurut dr Nadia didominasi reaksi lokal atau kategori ringan seperti nyeri di tempat suntikan, bengkak, hingga kemerahan dan pegal. Namun, dr Nadia memastikan ambulans bakal tersedia di setiap pos vaksinasi Covid-19 untuk berjaga-jaga jika ada laporan KIPI berat.
Tersedianya posko-posko vaksinasi Covid-19 di transportasi umum selama periode mudik adalah jalan terakhir meningkatkan proteksi pada masyarakat. dr Nadia kembali menekankan agar publik bisa mendapatkan vaksinasi Covid-19 booster jauh-jauh hari sebelum perjalanan mudik.
“Jadi pemberian vaksinasi pada posko vaksinasi sebenarnya adalah sebagai upaya terakhir,” kata dia.
Pemerintah menargetkan cakupan 70% vaksinasi Covid-19 tercapai di Juli 2022, dengan begitu vaksinasi primer dinyatakan selesai. Menurut data Kemenkes, penerima vaksinasi dosis ketiga masih tertinggal jauh yakni di angka 13,44% atau lebih dari 27 juta orang yang disuntik.