Nusantarakini.com, Jakarta –Kebangkitan Negeri Tirai Bambu, China akan mengubah dunia yang selama ini kita kenal. Dari sebuah dunia yang “diciptakan” oleh Barat menjadi dunia yang semakin banyak dibentuk oleh China.
Kini kita berada di ambang sebuah jenis dunia yang berbeda. Tetapi untuk memahaminya kadang menjadi pekerjaan yang sulit. Karena kita sudah terbiasa berurusan dengan paradigma dan tolak ukur dunia kontemporer yang cenderung berpusat ke Barat.
Hingga kita pasti menganggapnya dan memang sudah menjadi demikian adanya. Meyakini bahwa paradigma dan tolak ukur itu sudah baku dan bukan sesuatu yang tunduk pada siklus perubahan sejarah.
Karena sejak selesainya perang dunia kedua, hegemoni global Amerika sudah berkuasa selama lebih dari 70 tahun. Sehingga sudah terbiasa dengan dunia yang menjadi Barat, bahkan menjadi Amerika.
Kapitalisme liberal, demokrasi liberal dan HAM sudah menjadi topik isu yang menjadi perbincangan dunia. Barat memang mempunyai kepentingan besar dengan dunia yang dibentuk menurut citranya. Karena hal itu sangat menguntungkan mereka.
Pasca 911, runtuhnya menara kembar WTC, yang merupakan simbol keunggulan sistem kapitalis dan demokrasi liberal Barat; serta rontoknya finasial wall street tahun 2008 yang memicu krisis moneter global dan berlangsung hingga tahun 2009, belum mendapatkan pengakuan dunia atas kemerosotan Amerika ini.
Padahal Amerika sudah mengalami kemerosotan dan keterpurukan ekonomi. Di sektor manufacturing Amerika mengalami kemunduran. Dan China menjadi pemasok, kreditor sekaligus investor dan Banker untuk konsumen Amerika. Dan pemerintah Amerika mengalami defisit neraca perdagangan, neraca pembayaran, dan APBN secara berkelanjutan.
Demikian juga saat ini dunia sedang diserang pandemi covid-19. Nampak sekali kalau Barat khususnya Amerika, kelabakan untuk melawannya. Dan China sebagai penolongnya sekaligus membantu seluruh dunia untuk memenangkan perang melawan pendemi Covid-19.
Ini Semakin mengukuhkan bahwa kebangkitan China adalah untuk keharmonian dunia global. Jangan melihat China hanya sebuah negara bangsa dengan ekonominya yang maju pesat.
Karena indentitas dibentuk sebelum China menyandang status negara bangsa. Tidak seperti Barat, dimana umumnya diungkapkan dalam kerangka negara bangsa.
China terus menerus menunjuk apa yang mereka sebut sejarah 5000 tahun mereka, dan paham bahwa yang mendefinisikan mereka bukan ide kebangsaan melainkan PERADABAN.
Dalam konteks ini, China jangan dipandang sebagai negara bangsa, melainkan negara PERADABAN yang memiliki implikasi yang sangat luas. Jadi kebangkitan China adalah kebangkitan PERADABAN dunia menuju keharmonian dunia global. [mc]
*Chandra Suwono, Pengamat Sosial, Ekonomi dan Budaya China.