Nusantarakini.com, Luwuk –
Pemda Banggai tidak boleh hanya fokus pada penguatan upaya pencegahan dan penanganan COVID-19. Tapi juga harus mengatasi dampak sosial dan ekonomi masyarakat akibat kebijakan karantina wilayah. Demikian kesimpulan pendapat Sulianti Murad saat dihubungi redaksi.
“Selain melakukan penanganan virus covid 19 ini, Pemda Banggai juga tidak boleh lupa untuk memperhatikan ketersediaan pangan, harga, dan juga kebutuhan-kebutuhan yang lainnya,” ujar Sulianti Murad.
Menurut Sulianti Murad, Pemda Banggai juga harus siap dengan dampak sosial dan ekonomi yang ditimbulkan dari kebijakan karantina wilayah. Anjuran pemerintah untuk bekerja di rumah dan social distancing akan berpengaruh terhadap roda perekonomian masyarakat, terutama kelas bawah.
Oleh sebab itu, Sulianti Murad menghimbau agar Pemda Banggai segera melakukan program jaring pengaman sosial untuk memberikan perlindungan kepada kelompok masyarakat kelas. “Saya menghimbau kepada Pemda untuk membuat program social safety net”, tegas Sulianti Murad.
Menurut Sulianti Murad, dengan menggunakan dana APBD, Pemda harusnya bisa menambah jumlah orang yang dibantu dan meningkatkan jumlah nominal yang diteriman dari program jaring pengaman sosial dari pemerintah pusat, seperti program PKH dan lainnya. “Pemda bisa membuat program social safery net sendiri atau memperluas program bantuan sosial dari pemerintah pusat”, papar Sulianti Murad.
Lebih lanjut Sulianti mengatakan bahwa Pemda Banggai juga bisa memberikan subsidi uang tunai kepada masyarakat kelas bawah. Subsidi itu sebagai imbas dari kebijakan Pemda Banggai yang melakukan karantina wilayah dan meminta seluruh masyarakat melakukan aktivitas di rumah.
“Soal jumlah nominalnya, Pemda bisa menghitung dari pos anggaran APBD yang bisa digunakan”, terang Sulianti Murad. Sedangkan untuk sasaran penerima subsidi uang tunai, Pemda bisa menggunakan data dari berbagai instansi terkait. “Soal pendistribusianya, Pemda bisa.melalui aparat desa dan kelurahan”, ujar Sulianti Murad.