Nusantarakini.com, Pasangkayu –
Pemilihan kepala daerah di kabupaten Pasangkayu sulawesi barat pada September 2020 nanti. Sangat mencerminkan demokrasi liberal yang menempatkan rakyat sebagai penentu yang di butuhkan pada saat Pilkada, para bakal calon berlomba-lomba untuk mengambil simpati rakyat untuk mendapatkan suara terbanyak, agar bisa memenangkan kompetisi.
Banyak bakal calon kandidat yang akan memasang baliho-baliho besar, mereka juga akan blusukan ke desa–desa ditengah rakyat sambil menyalami rakyat miskin, bergaya hidup seperti halnya rakyat miskin dan berbicara berbagai persoalan rakyat serta berjanji untuk menyelesaikan semua persoalan rakyat yang familiar dikenal dengan penyampaian visi – misi dan program-program kerja ketika nanti terpilih menjadi bupati.
Saat ini sudah mulai bermunculan beberapa nama yang akan maju sebagai calon bupati dan wakil bupati Pasangkayu, hal ini dibuktikan dengan mendaftarnya para calon ke partai-partai yang sedang menjaring calon untuk Pilkada tahun depan. Mereka itu adalah, Yaumil Ambo Djiwa, Muhammad Saal, Arman Salimin, Musawir Azis Isham, Lukman Said dll. Dari beberapa nama ini tentu bukan orang sembarangan, karena sudah ditempa oleh pengalaman yang panjang dan punya kemampuan leadership yang bagus serta pernah menjadi pejabat publik.
Namun untuk mewujudkan pemerintahan yang bagus dan kuat dalam merealisakan visi dan misinya tidak cukup hanya dengan bermodalkan pengalaman, tapi perlu ditopang oleh SDM yang unggul dan mumpuni, oleh karena itu pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati ke depan haruslah pasangan yang bisa saling melengkapi dan saling menguatkan satu sama lain.
Dari calon Bupati yang muncul dan yang paling diunggulkan saat ini, baik Yaumil Ambo Djiwa maupun Muhammad Saal harus bisa mendapatkan wakilnya yang sesuai dengan kriteria di atas, dengan mencermati beberapa calon wakil bupati yang muncul maka nama Armin Salimin layak diperhitungkan. Kenapa mesti Arman Salimin? Karena Arman Salimin merupakan representasi dari kelompok muda progressif yang secara kapasitas dan jam terbangnya tidak diragukan lagi.
Kabupaten Pasangkayu sudah cukup pengalaman dari beberapa periode jabatan bupati setelah pemekaran, Pasangkayu harus berbenah untuk lebih maju sudah saatnya kita bangun demokrasi di mana kedaulatan ada ditangan rakyat dan memastikan kesejahtraan untuk semua masyarakat, menjadikan pemimpin yang merakyat yang siap memimpin demi rakyat, merelakan kepentinganya demi kepentingan rakyatnya, sudah saatnya kita mencari pemimpin yang banyak bekerja dari pada ngomongnya dan banyak jujurnya daripada bohongnya.
Kita sebagai masyarakat Pasangkayu tidak layak miskin karena kita mempunyai kekayaan alam yang cukup, kita sebagai rakyat Pasangkayu berhak untuk bisa sejahtera, kita sebagai rakyat Pasangkayu tidak layak untuk dibodohi karena masyarakat di kabupaten Pasangkayu adalah masyarakat yang sudah terdidik. [mc]
*M. Muhyidin – Pemerhati Politik Pasangkayu.