Nusantarakini.com, Jakarta –
Hari ini Kyai Ma’ruf makan siang bersama dengan Jokowi di rumahnya di Menteng. Setelah makan, tentu seperti biasa ada sesi foto.
Tidak seperti sebelum-sebelumnya, kali ini foto keduanya tampak tidak rileks dan agak canggung. Khususnya Jokowi yang agak tidak kikuk.
Rasa canggung biasanya timbul karena frekuensi rasa dan pikiran tidak nyambung satu sama lain.
Sejak awal, terdapat proses yang tidak mulus dipilihnya Kyai Ma’ruf sebagai cawapres bagi Jokowi. Boleh dikata, keputusan tersebut lebih karena tekanan eksternal daripada pilihan mandirinya Jokowi.
Masih ingatkan bagaimana Mahfud MD gagal jadi cawapres Jokowi? Masih ingatkan bagaimana situasi yang melingkupi sehingga Kyai Ma’ruf dipilih untuk menjawab situasi bagi Jokowi. Masih ingatkan bagaimana getolnya Muhaimin melancarkan gerakan spanduk se-Indonesia dengan tagline, Pokok e Wapres.
Akibatnya, Kyai Ma’ruf muncul sebagai jalan kompromi antar kepentingan yang saling menekan. Tapi terlewatkan bagaimana kalau situasi sudah berubah seperti sekarang ini, maka Kyai Ma’ruf jadi semacam defisit bagi Jokowi.
Maka jika gambar ini terlihat kikuknya Jokowi, tidak seperti gambar dia sebelumnya, maka tentu jadi tanda tanya: ada apa gerangan?
Dapatkah pasangan capres ini berjodoh hingga hari pertempuran?
~ John Mortir