Nusantarakini.com, Jakarta –
Pengamat Politik dari the Indonesian Reform, Martimus Amin mengingatkan bahwa sebentar lagi Negara Indonesia akan memperingati peristiwa Gerakan 30 September ‘G30S’ PKI.
“Sampai hari ini rakyat Indonesia tidak akan melupakan dan akan tetap terus memperingati peristiwa
berdarah pengkhianatan komunis yang telah melakukan pembantaian secara keji dan merenggut 7 (tujuh) nyawa Jenderal TNI AD,” tutur Amin kepada Nusantarakini.com, Jakarta, Selasa (5/9/2018).
Namun, lanjut dia, tetap harus kita waspadai bahwa komunis sebagai ideologi tidak akan pernah mati. Sebagai gerakan takkan pernah bungkam. Ia akan terus berkonsolidasi baik secara senyap maupun terang-terangan untuk membalas dendam kesumatnya.
“Jadi patut kita waspadai dalam situasi negara yang tidak tidak menentu akibat nilai tukar rupiah atas dollar AS adalah, kemunculan gerakan komunis semakin massif dan tidak terkendali, hingga puncaknya pada 30 September ini. Dengan korban dan target utamanya Jenderal TNI Mulyono yang dibidik diganti sebagai Kasad,” bener Amin.
Amin menerangkan, tontonan dari youtube peristiwa pelemparan pangkatnya oleh Jenderal TNI Mulyono di depan anak buahnya merupakan sinyal terang. Mulyono adalah Jenderal TNI yang sangat ditakuti pihak komunis.
“Sehingga dalam situasi genting ini Jenderal TNI Mulyono harus diganti. Sebab sosoknya dianggap sebagai penghalang dan momok yang sangat ditakuti kelompok komunis,” pungkas Amin menutup perbincangan. [mc]
