Nusantarakini.com, Jakarta –
Anak kecil itu sensitif dan cerdas sekali untuk meniru perbuatan orang dewasa. Maka kadangkala amat dilematis jika menghadapi anak kecil. Sebab dia akan merekam perbuatan yang dilihatnya dan kemudian dia akan menirunya dalam perbuatan dia.
Banyak anak kecil sebenarnya ditakdirkan cerdas dan berbudi luhur, tapi karena lingkungan yang dihadapinya ialah lingkungan yang bodoh dan buruk, maka dia kemudian berkembang menjadi anak yang bodoh dan berbudi buruk.
Tapi orang dewasa banyak yang tidak menyadari hal ini karena sibuk dengan urusannya dan meremehkan anak kecil karena menganggap mereka masih bau kencur. Akibatnya anak kecil itu pun meniru cara orang dewasa memperlakukan mereka.
Masalahnya kadangkala orang dewasa didera masalah yang membuat mereka tertekan sehingga kehilangan ketenangan untuk menghadapi secara wajar dan welas asih anak kecil yang mereka hadapi itu. Dalam situasi seperti itu, tidak mudah untuk sadar bahwa yang bersangkutan tengah berhadapan dengan anak kecil yang sedang pintar-pintarnya meniru dan meneladani orang dewasa, bukan berhadapan dengan sesama orang dewasa.
Di tingkat itu, diperlukan latihan ketenangan dalam menghadapi anak kecil. Semakin terlatih menghadapi mereka secara baik dan wajar, semakin baik pula dampaknya bagi perkembangan jiwa anak kecil.
~ Sungai Embun