Nusantarakini.com, Solo –
Sejauh ini sebenarnya situasi dan kondisi politik menjelang hari H pilkada Kabupaten Karanganyar nampak kondusif. Namun disayangkan, situasi dan kondisi ini tercoreng oleh ulah tim paslon YURO yang melakukan aksi vandalisme.
Aksi vandalisme yang dilakukan tim paslon YURO ini berupa aksi corat-coret menggunakan cat pilox di beberapa tempat atau fasilitas umum. Aksi vandalisme ini mirip sekali dengan aksi yang biasa dilakukan oleh preman jalananan yang suka melakukan aksi corat-coret di sepanjang tembok di sepanjang jalan umum.
Aksi vandalisme ini tentu sangat memprihatinkan. Sebagian besar masyarakat Karanganyar menyesalkan aksi corat-coret ini. Selain tidak simpatik, aksi ini juga bisa dikatakagorikan tindakan kriminal karena telah merusak fasilitas umum.
Menurut Mujiono, pengamat politik dari Yogyakarta, aksi vandalisme ini justru merugikan paslon itu sendiri. “Masyarakat tidak akan simpatik dengan segala macam aksi premanisme dan vandalisme. Justru ini mencoreng nama baik paslon itu sendiri,” tutur Mujiyono. Aksi ini justu akan menggerus suara paslon YURO di kalangan kelas menengah terdidik, tambah Mujiono. Beberapa warga yang melihat aksi corat-coret tersebut memberikan komentar miring. “Belum jadi saja sudah berani melanggar aturan apalagi bila mereka terpilih sebagai bupati dan wakil bupati..”, celetuk salah satu warga yang berprofesi sebagai pedang kecil ini.
Selain itu, aksi vandalisme ini juga bisa dikatagorikan melanggar hukum. “Karena ini melanggar aturan hukum, seharusnya pihak Gakumdu melakukan teguran dan pemberian sanksi kepada paslon yang melakukan vandalisme ini”, jelas Mujiono. Menurut Mujiono, hal ini tidak boleh dibiarkan. Sebab bila pihak Gakumdu melakukan pembiaran maka situasi dan kondisi politik di Karanganyar bisa menjadi tidak kondusif lagi. Dan ini menjadi wewanang pihak Gakumdu.