Nusantarakini.com, Jakarta –
Jokowi disebut sangat bangga dengan pembangunan proyek infrastrukturnya. Bahkan para relawannya selalu menjadikan proyek infrastruktur Jokowi untuk bahan kampanyenya di mana-mana.
Namun, jika kita selidiki secara seksama, ternyata ada indikasi penyimpangan dana super besar. Dan ini jika memang terbukti, maka Jokowi bisa dianggap melakukan korupsi yang mengerikan. Demikian Ketua Presidium Musyawarah Rakyat Indonesia (MRI) Yudi Syamhudi Suyuti dalam keterangannya kepada Nusantarakini.com Jakarta, Ahad (10/6/2018).
“Memang masalah ini perlu diselidiki mendalam. Karena kita tidak ingin anggaran negara dihabiskan untuk korupsi, apalagi anggarannya dari utang,” ucap Yudi.
Yudi melihat ada kejanggalan di proyek infrastruktur Jokowi. Indikasinya terletak harga yang ada terindikasi mark up di proyek infrastruktur Jokowi.
Menurut Yudi ada biaya standar internasional harga per km untuk biaya produksi jalan tol, LRT dan lain-lain yang jauh lebih murah dari biaya yang dikeluarkan pemerintah.
“Semisal, ada salah satu proyek yang harga produksinya per kilometer hanya USD 8 juta (sekitar 120an milyar), tetapi anggaran yang dikeluarkan pemerintah, 300 milyar per kilometer,” bebernya.
“Kami bersama teman-teman sedang mengamati dan memonitor tentang angka-angka di proyek infrastruktur Jokowi,” imbuhnya.
Yudi mendesak KPK untuk memeriksa ada atau tidak ada korupsi di proyek pembangunan infrastruktur Jokowi. Menurutnya ini sangat penting, karena anggaran yang digunakan Jokowi ini anggaran dari Rakyat.
“Apalagi jika anggarannya utang, yang terbebani tentu Rakyat Banyak,” tegas Yudi mengakhiri. [mc]