Nusantarakini.com, Jakarta –
Pemilu adalah sarana pesta demokrasi di Indonesia yang telah berlangsung sejak 1955. Pemilu di tujukan untuk menentukan pimpinan suatu negara, masyarakat berhak mengevaluasi keseluruhan kebijakan yang telah dilakukan oleh pemerintah di periode sebelumnya. Lewat pemilu lah, pimpinan terbaik di Republik ini akan ditentukan. Setelah amandemen UUD 45, terjadi dinamika bagi demokrasi di Indonesia, dimana setiap warga negara berhak secara bebas untuk menentukan pilihan, baik memilih ataupun dipilih sebagai pemimpin untuk mengabdi di negeri tercinta ini. Demikian keterangan pers yang di sampaikan Juru Bicara Aktivis Pro TGB, Hamdan Kasyim di Resto Bumbu Desa Jakarta, Sabtu, 12 Mei 2018.
Lebih lanjut Hamdan Kasyim memaparkan, adalah Tuan Guru Bajang (TGB) Gubernur NTB dua periode, alumni Universitas Islam tertua di dunia (Al Azhar University), peraih berbagai penghargaan nasional dan internasional, baik dari lembaga swasta ataupun pemerintahan. Hadir sebagai pilihan tepat bagi masyarakat Indonesia.
Munculnya TGB bagaikan sumber mata air di gurun pasir ditengah sulitnya mencari pimpinan terbaik di negeri ini. TGB adalah representasi dari rakyat biasa yang berhasil karena kerja keras, kerja ikhlas dan penuh optimisme terhadap masa depan bangsa Indonesia. TGB adalah emas dari Timur!!!
“Track record TGB bisa dilacak dari kemampuannya mewujudkan daerah yang dulu tertinggal dan sekarang melesat sejajar dengan daerah maju lainnya. Berdasarkan data, pembangunan provinsi NTB di bawah kepemimpinan Gubernur TGB sangat memuaskan, terlihat dari indikator-indikator ekonomi seperti angka kemiskinan, kesenjangan, pengangguran mengalami penurunan,” terang Hamdan.
Menurut Hamdan, untuk pertumbuhan ekonomi melebihi capaian nasional, pada kuartal II tahun 2017, pertumbuhan ekonomi NTB mencapai 6,00 persen berada diatas pertumbuhan ekonomi nasional yang bertengger diangka 5,01 persen. Sedangkan untuk kemiskinan, di bawah kepemimpinan gubernur Zainul Majdi (TGB), komitmen dalam menurunkan angka kemiskinan yang dimulai sejak tahun 2008 membuahkan hasil yang positif. Dari 23,81 persen pada tahun 2008 turun signifikan menjadi 16,00 persen pada kuartal I tahun 2017 atau 1,12 persen per tahun.
“Keberhasilan tersebut mengukuhkan posisi NTB sebagai provinsi paling progresif mengurangi angka kemiskinan secara nasional. Pada tahun 2015 pemerintah provinsi NTB berhasil meraih penghargaan Millennium Development Goals (MDGs) dan predikat Top Mover. Pada september 2015, Gubernur TGB diundang khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk memberikan pemaparan tentang penurunan angka kemiskinan di Nusa Tenggara Barat dalam sidang umum PBB di New York, Amerika Serikat,” bebernya.
Dibawah kepemimpinan TGB, lanjut Hamdan, petani NTB mengalami surplus, terbukti dari Nilai Tukar Petani (NTP) yang nilainya diatas angka 100, TGB hadir menjawab permasalahan petani.
“Selain di bidang ekonomi, TGB juga berhasil menciptakan NTB yang lebih aman dan damai, warga NTB sangat mengharga kebhinnekaragaman, bersama TNI Polri berhasil menekan angka kerawanan dan konflik sosial, semuanya adalah bagian kerja kerja kongkret yang dilakukan oleh Gubernur yang Doktor Tafsir Quran itu,” ucap Hamdan beralasan.
Hamdan juga membeberkan sebagian deretan pretasi TGB selama menjadi pemimpin NTB yaitu Investment Award, gubernur paling visioner bidang tenaga kerja, penghargaan Indonesia Tourism Award sebagai the Best Province in Tourism Development, penghargaan sebagai tokoh perubahan, penghargaan keterbukaan informasi publik, penghargaan pengembangan parwisata terbaik nasional, anugerah Ki Hajar Dewantara sebagai kepala daerah yang berprestasi di dalam memajukan pendidikan, penghargaan Lombok sebagai World’s best halal honeymoon destination and world best halal tourism destination dan masih banyak lagi pengahargaan lainnya.
“Berdasarkan deretan dan capaian prestasi diatas, kami Aktifis Lintas Daerah, Lintas Agama, Lintas Profesi dan Latar Belakang yang tergabung dalam Aktifis Pro TGB bermaksud mendeklarasikan dukungan dan harapan supaya TGB diberikan kesempatan untuk memimpin Indonesia,” tekadnya.
Pentolan Aktivis Pro TGB ini juga menyerukan dan meminta kepada Partai Politik mendengarkan aspirasi dan gelombang rakyat guna mencalonkan TGB menjadi Capres atau Cawapres 2019.
“Bawah kami elemen yang terdiri dari eksponen pemuda lintas daerah, lintas agama, lintas organisasi dan lintas latar belakang profesi, setelah ini akan membentuk jaringan relawan seluruh Indonesia. Semoga Allah, Tuhan Yang Maha Esa meridhoi ikhtiar ini,” pungkas Hamdan mengakhiri. [Kbm/Erc]