Nusantarakini.com, Jakarta –
Sambung Rasa Nasional Raja Ratu Sultan dan Pemangku Adat se nusantara yang berlangsung di Rejang Lebong, 30 Maret – 1 April 2018 berhasil merumuskan 8 Jejak Langkah. Diantara delapan jejak langkah itu ungkap Shri Lalu Gde Pharma adalah (1) Menyusun Perpres UU desa yang sesuai dengan inspirasi desa adat dan masyarakat adat.
Berikutnya (2) Memberikan masukan substantif atas RUU adat, agar dapat mengakomodasi seluruh muatan makrifat Adat Nusantara.Kemudian (3). Mengusulkan UU Perlindungan Keraton, dan undang undang lain yang dianggap vital oleh masyarakat adat dan keraton.
Kecuali itu, (4) Menetapkan tangal 31 Maret sebagai hari Kemakmuran Dunia, sebagai fase penting, bagi upaya mewujudkan Indonesia sebagai Pusat Kemakmuran Dunia.
Khusus untuk masyarakat Tempatan direkomendasikan juga (5) Pemahaman terhadap Rejang Lebong adalah Swarna Dwipa ( pulau emas) Bumi Sriwijaya, dan sekaligus mengukuhkan Rejang Lebong sebagai ibu dari Keluhuran Bangsa.
Sedangkan catatan Penting berikutnya adalah (6) segera menyusun rancangan skenario Indonesia masa depan. Dan (7) Menyepakati komitmen kepemimpinan adat untuk menjadi bagian penting kepemimpinan nasional.
Yang tidak kalah penting dari semuanya itu, kata Sekretaris Eksejutif Assosiasi Kerajaan dan Kraton se-Indonesia (AKKI) adalah (8) Membuat gerakan internasional untuk menjadikan Nusantara sebagai solusi bagi berbagai persoalan dunia, dengan membangun inisiatif United Nations of Wisdom (UNW).
Langkah jejak ini tandas Shri Lalu Gde Pharma selanjutnya akan mempersiapkan seluruh dokumen relevant, naskah akademis, Draft Rancangan, Draft Skenario, dan dokumen yang mendukung pelaksanaan program, sehingga Indonesia dapat menjadi pusat kemakmuran dunia. Pjs Gubernur Bengkulu berkenan memberi Sambutan Gubernur Sekaligus Membuka Acara pertemun Raja, Ratu, Sultan Nusantar Agung Para Raja, Ratu, Sultan dan Pemangku Adat.
Penutupan acara akan diakhiri Jamuan Makan Malam Bersama Bupati Rejang Lebong di rumah dinas Bupati Negeri Swarna Dwipa ini. Acara dendang bersama sejumlah Bupati se Provinsi Bengkulu pun nyaris hingga tengah malam. Kegembiraan bersama Raja, Ratu, Sultan dan Para Pemanggku Adat yang telah usau menunaikan hajat besarnya untuk memeperkaya rancangan undang-undang tentang Masyarakat Adat, juga dilangsungkan bersama tokoh masyarakat setempat.
Undangan pada acara penutupan ini seperti mengekspresikan suka cita apresiasi Aryo Rajo Pasak Bumi pada keberhasilan panitia pelaksana mengusung gagasan besar untuk dan demi warga bangsa Indonesia.
Bermula dari dendang kasidah puji-pujian serta ungkapan rasa syukur Aryo Rajo Pasak Bumi sebagai sahibul hajat membuka cara nyanyi bersama semua tamu dan hadirin hingga nyaris semua album dan warna musik nusantara bergilir didendangkan serya diikuti oleh joget gembira dengan beragam corak dan gaya, termasuk joget khas Melayu dan poco-poco gaya anak muda jaman naw. [mc]
*Jacob Ereste, Budayawan.
NUSANTARA SOLUTION FOR WORLD ISSUES
Connect the National Sense of the King of the Queen of the Sultan and the Indigenous Peoples of the archipelago that took place in Rejang Lebong, March 30 – April 1, 2018 successfully formulated 8 Impression Steps. Among the eight traces of the move, said Shri Lalu Gde Pharma is (1) Preparing a village law regulation in accordance with the inspiration of indigenous villages and indigenous peoples. Next (2) Provide substantive input on the customary bill, in order to accommodate the entire charge of makrifat Adat Nusantara.
Then (3). Propose a Law on the Protection of the Palace, and other laws deemed vital by indigenous peoples and the palace. In addition, (4) Setting March 31 as World Prosperity Day, as an important phase, for the efforts to realize Indonesia as a World Prosperity Center.
Especially for Tempatan community is recommended also (5) Understanding of Rejang Lebong is Swarna Dwipa (golden island) of Bumi Sriwijaya, and also reinforces Rejang Lebong as mother of Nation.
While the next Important note is (6) immediately draw up the future scenario of Indonesia’s scenario. And (7) Agreeing on customary leadership commitments to become an important part of national leadership.
Equally important, the executive secretary of the Royal Association of Kingdoms and Kraton (AKKI) is (8) Making an international movement to make the archipelago a solution to the world’s problems by building the United Nations of Wisdom (UNW) initiative.
This trace step demolished Shri Lalu Gde Pharma will then prepare all relevant documents, academic texts, draft design, draft scenarios, and documents supporting the implementation of the program, so that Indonesia can become the center of world prosperity.
Pjs Governor of Bengkulu is pleased to give a speech to the Governor at once Opening event pertemun King, Queen, Sultan Nusantar Agung Kings, Queen, Sultan and Indigenous Pemangku.
The closing ceremony will end the Joint Dinner with the Regent of Rejang Lebong at the official house of this Swarna Dwipa Regent. The event came with a number of Regents in Bengkulu Province was almost until midnight. The joy of being with the King, Queen, Sultan and Indigenous Peoples who have made a great effort to enrich the draft law on Indigenous Peoples, also took place with local community leaders. Invitations to this closing event such as expressing the joy of appreciation Aryo Rajo Pasak Bumi on the success of the organizing committee brings a great idea for and for the citizens of Indonesia.
Starting from the throne kasidah praise and expression of gratitude Aryo Rajo Pasak Bumi as sahibul hajat open way singing with all the guests and the audience until almost all albums and colors of nusantara music rotate serya followed by joget happy with various styles and styles, including typical joget Malay and poco-poco youth style of the era naw.(Jacob Ereste)