Nusantarakini.com, Pasangkayu –
Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia (PISPI) mewujudkan misi untuk berperan langsung dalam membangun daerah. Beberapa pengurus PISPI datang ke Kabupaten Pasangkayu Sulawesi Barat untuk melakukan dialog sekaligus merumuskan langkah kongkret dalam mengembangkan agrobisnis di kabupaten yang sebelumnya bernama Mamuju Utara itu, Sabtu (3/2/2017).
Pengurus yang hadir dari berbagai profesi, antara lain Direktur Utama Perum Perikanan Indonesia Risyanto Suanda (alumni Fakultas Pertanian UGM), Direktur Bisnis Mikro dan Jaringan Bank BNI Catur Budi Harto (Bendahara Umum PISPI). Juga beberapa pengurus yang bekerja di pemerintahan, swasta dan kampus.
Bupati Pasangkayu Agus Ambo Djiwa yang kebetulan juga termasuk pendiri dan anggota PISPI mengatakan sangat bersyukur bisa mengumpulkan tokoh-tokoh PISPI yang kini berkarier di berbagai profesi.
“Saya sengaja mengundang mereka bukan sekadar untuk reuni, tapi bagaimana bisa bersama-sama mengembangkan potensi di Pasangkayu, baik di bidang perikanan, pertanian maupun pariwisata,” katanya.
Di bidang perikanan misalnya, kata dia lagi, di Pasangkayu banyak tambak produktif dengan produksi udang vaname dan bandeng. “Ini hadir dari Perikanan Indonesia dan juga BNI. Saya berharap akan ada solusi untuk mengembangkan perikanan di Pasangkayu,” tambahnya.
Direktur BNI Catur Budi Harto yang diberi kesempatan bicara mengatakan sangat senang dengan adanya forum ini. Karena, BNI tidak datang sendiri, tapi bersama BUMN lain yang bergerak di bidang perikanan, Perum Perindo.
Dia mengatakan, BNI ada dana kredit Rp 13 triliun untuk disalurkan. 50 persen dari dana itu untuk sektor produksi, termasuk usaha kecil.
“Kami senang kalau kami menyalurkan kredit di sini, ada Perum Perindo yang siap membeli produk nelayan maupun petambak,” katanya.
Direktur Utama Perum Perindo Risyanto Suanda langsung menyatakan kesiapannya. Dia memaparkan bisnis Perum Perindo antara lain di bidang penangkapan dan perdagangan serta budidaya.
“Jadi kami siap bekerjasama dengan petambak di sini. BNI yang siapkan kredit, kami yang membeli udang atau bandengnya,” katanya.
Dalam rombongan hadir juga Chairman Harvestmore Indonesia, Samuel Loke, perusahaan pupuk hayati asal Malaysia dan Singapura untuk membantu transfer teknologi budidaya bagi petani.
Ketua Dewan Pengawas PISPI Salman Dianda Anwar menambahkan inilah wujud nyata PISPI dalam bersinergi membangun negeri.
“Ini sinergi yang kami bangun sejak mahasiswa, yang terus diwujudkan saat kami sudah tersebar di berbagai profesi ada yang profesional di BUMN, Swasta, Legislatif, Pemerintahan, Politisi, Akademisi-Peneliti dan lain – lain untuk kami kembangjan di berbagai daerah ,” tegas Salman, alumni UGM yang kini menjadi eksekutif di Bosowa Group itu.
Usai dialog, para pengurus PISPI bersama Bupati Agus meninjau tambak-tambak rakyat dan perusahaan yang mengembangkan udang vaname di pasangkayu yang berasal dari Korea. [sda/mc]