Nusantarakini.com, Jakarta –
Ratusan ribu umat Islam dari berbagai wilayah di Indonesia hadir di acara 212-2017. Umat Islam datang berduyun-duyun ke Monas dan sekitarnya untuk mengimbas kembali perjuangan bersejarah dan heroik dalam mempertahankan agama Islam dari penista agama.
Pengorbanan waktu, tenaga, pikiran dan harta dilakukan demi membela al-Qur’an. Suasana persaudaraan jelas tampak di tengah-tengah umat dengan saling menebar kasih. Antri secara rapi saat mau ke kamar kecil darurat yang disiapkan panitia. Duduk tertib dan teratur mendengar orasi para singa podium yang menyampaikan pesan dan nasehat kepada umat. Menjaga rumput agar tidak diinjak dan tetap menjaga kebersihan.
Saat mau melakukan shalat zuhur berjamaah, umat Islam berduyun duyun dan bergelombang mendatangi masjid Istiqlal, masjid kebanggaan umat Islam. Namun sayang, kedatangan puluhan ribu umat Islam yang melaksanakan shalat zuhur di masjid Istiqlal, tidak terlayani dengan baik. Banyak pintu masjid tertutup. Akibatnya, saat ribuan jemaah melaksanakan selesai melaksanakan shalat zuhur menjadi berdesak desakan keluar dari masjid.
Sementara ribuan jemaah lainnya yang belum melaksanakan shalat zuhur ingin masuk melaksanakan shalat zuhur. Sebagian pintu masuk masjid tertutup. Seharusnya pengurus masjid Istiqlal membuka semua pintu masjid agar memberi kemudahan bagi para jamaah. Namun, sekalipun berdesak-desakan, tanpa terkomando, secara spontan, ribuan jamaah yang telah melaksanakan shalat zuhur, membaca shalawat agar suasana tenang, sabar, pelan pelan tetap terjadi. Semua turun dan naik tangga dengan teratur. Walaupun berdesak desakan tapi tetap tertib.
Sementara ribuan jamaah yang ingin masuk masjid, juga menunggu dengan tertib di luar pintu masjid. Suasana keteraturan tetap terjadi, walaupun banyak pintu masjid tertutup. Ironi, masjid kebanggaan umat Islam di Jakarta, seharusnya membuka pintu pintu masjid sehingga umat mendapatkan kenyamanan. Pengurus masjid Istiqlal sepertinya tidak menyiapkan dengan baik hamba hamba Allah yang datang dari berbagai pelosok Indonesia. [wis/mc]
*Adnin Armas, Ketua Muslim Cinta Jakarta.