Nusantarakini.com, Jakarta –
Beredar kembali di media sosial dan beberapa grup “whatsapp,” surat terbuka untuk Joko Widodo (Jokowi) dari Husein Ali Alhabsyi. Pria yang akrab dipanggil Habib Husein ini sejak dulu memang terkenal kritis untuk menyuarakan aspirasinya. Berikut isi selengkapnya:
Joko! Saya minta klarifikasi dari Anda, menurut mata dan telinga Anda (intel) 6 (enam) bulan yang lalu Anda akan mengganti Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, dengan calon besan Anda yang sekarang menjabat sebagai KASAU, tapi itu dibatalkan atau ditunda karena ada kasus “mark-up” pembelian helikopter untuk angkatan udara yang tidak melalui prosedur oleh angkatan udara, kemudian Gatot Nurmantio melakukan “action” nonton bersama G30S PKI dan mengkritisi membongkar pembelian senjata oleh Polri dan “action-action” yang lainnya, dan hal ini menurut saya tidak mungkin jika tidak ada deal khusus atau lampu hijau dari anda, apa yang di lakukan Gatot memang sudah benar, tapi anda bersikap pura-pura bodoh dalam hal ini dan anda juga tidak mengkritisi kepolisian yang memesan senjata dan peluru yang menurut konstitusi bukan hak dan wewenang mereka, juga mengenai proyek reklamasi DKI, Luhut Binsar Panjaitan yang merupakan menteri maritim juga penasihat dan otak anda, mencabut kekuasaan wewenang Pemerintah DKI untuk menentukan bahkan dengan “action”-nya yang berlebihan mencabut moratorium mengizinkan kembali proyek reklamasi, tanpa investigasi independen yang jujur dan transparan.
Mengenai kepolisian yang kekuasaannya mutlak di tangan Anda ini juga sangat berbahaya dan tidak pantas, karena kepolisian sebagai institusi yang terhormat langsung terjun bebas menjadi centeng (preman penguasa) bahkan mempermainkan pasal-pasal, contoh pasal ujaran kebencian, pasal pencemaran nama baik, penghinaan, itu dijadikan pasal kapstok, gantung rok jadi, gantung celana jadi, gantung kemeja jadi.
Jika Anda ingin negeri ini selamat dan Anda ditulis di dalam sejarah dengan tinta emas, lempar saja kepolisian ke Departemen Dalam Negeri atau Departemen Pertahanan jadi mereka tidak menjadi alat penguasa (preman penguasa) siapa saja yang menjadi lawan Anda atau mengkritisi Anda langsung mendapat tuntutan dengan pasal kapstok (pasal abu-abu) yang diolah menjadi pasal kepleset. Anda membuat kepolisian menjadi institusi yang dibenci oleh masyarakat dengan wewenangnya yang begitu besar.
Mengenai KPK, di satu sisi Anda mengatakan ingin memperkuat KPK, tapi di lain sisi Anda berpura-pura bodoh dengan berbicara tentang ranah DPR dan ranah KPK. Hentikan sandiwara bodoh-bodohan ini lelucon yang tak lucu, yang jelas menurut mata dan kuping anda (intel) para “the geng” Anda sangat takut dengan KPK, tetapi Anda harus berpura-pura untuk memberi “air condition” ke jantung rakyat dengan mendukung dan ingin memperkuat KPK.
Mengenai perang dengan narkoba, Anda mengumumkan perang terhadap narkoba. Ketika eksekusi pertama beberapa orang dihukum mati, untuk menarik dukungan dari kelompok-kelompok muslim. Ketika eksekusi kedua 14 orang biaya eksekusi 200jt per orang, yang dihukum mati cuman 4 yang lainnya menunggu nasihat dari LBP, bahkan LBP yang banyak berbicara tentang hukuman mati ini.
Saya menyarankan kepada Anda untuk segera berangkat ke Manila untuk belajar perang melawan narkoba dari Duterte. Saya sangat malu kepada dunia karena tidak komitmennya Anda di dalam janji. Narkoba semakin bertambah, apakah pemberantasan narkoba sekarang sedang dimoratorium? Kemudian eksekusinya akan menunggu 2019?
Agar Anda terpilih lagi, semua ini saya minta klarifikasi dari Anda, saya minta kepada Anda untuk tolong sampaikan salam saya kepada Anies-Sandi karena saya hanyalah tuna netra yang tidak keluar rumah. Apalah arti saya di mata Anda yang tidak bisa diomprengkan dan diproyekkan untuk terpilihnya Anda di 2019.
Sekali lagi saya mohon sampaikan salam saya kepada Anies-Sandi dan katakan kepada mereka bahwa pasal kapstok (pasal abu-abu) sudah dipersiapkan untuk mereka dan akan dijadikan pasal kepleset. Katakan kepada mereka agar hati-hati, kasus-kasus sedang dipersiapkan untuk menjerat dan melilit mereka.
Joko! Kemana negara ini mau dibawa? Demi Allah Anda boleh percaya boleh tidak, tidak lama lagi akan terjadi revolusi karena ulah tingkah para penjahat dan para perampok harta negara, dan karena tertindasnya dan sengsaranya orang-orang yang lemah. Ada sedikit guyonan, di Metro TV teman anak Anda yang belajar di Singapura memuji-muji kesederhanaan dan kebersahajaan anak Anda. Bahkan bercerita anak Anda pernah mengeluh karena 4 bulan tidak ada kiriman uang.
Sudahlah Joko, larang anak Anda untuk tidak bermain yang kasar, padahal semua orang menertawakan cerita teman anak anda di MetroTV, bahkan ada yang mengatakan Anda meludah pun bukan ludah yang keluar, tapi uang yang keluar. Sekali lagi saya menasihati Anda kalau mau belajar menjadi diktator jangan belajar dari Luhut Binsar Panjaitan. Dia sudah melupakan ajaran-ajaran militer karena dia sibuk mempersiapkan pemenangan Anda di 2019.
Ya Allah, hamba bermohon kepada-Mu dengan kemarahan dan kemurkaan-Mu dengan laknat dan kutukan-Mu dengan kebencian dan permusuhanmu atas kedholiman kefasikan kemunafikan kesombongan pengkhianatan kemusyrikan korupsi dan kekufuran ini sudah merupakan ketetapan-Mu atas diri-Mu dan atas hamba-hamba-Mu, dan Kau tidak akan pernah merubah ketetapan ini karena sudah menjadi janji-Mu kepada kaum tertindas; dengan ini hamba bermohon, Ya Allah Kau gulingkan rezim ini sesegeranya, Kau bantu para mujahidin yang sedang berjuang di semua front. Jadikan kematian mereka kelak terbunuh di jalan-Mu, di dalam momongan kekasih-Mu Muhammad SAW dan keluarga sucinya. Ya Allah, Kau jadikan air keras dan benda-benda tumpul yang akan dihujamkan ke tubuh hamba yang tuna netra ini sebagai kapsul yang mengantarkan hamba untuk berjumpa dengan-Mu dan dengan kekasih-Mu Muhammad SAW dan keluarga sucinya.
Joko! Jika Kau mengikuti dan memberi jawaban klarifikasiku ini, Anda akan mendapat Hidayah dari Allah SWT; jika tidak kemarahan dan kemurkaan Allah SWT serta kutukannya. Joko ! Surat saya ini bukan yang terakhir, dari saya Husein Ali Alhabsyi……[mc]