Nusantarakini.com, Jakarta –
Insanial Burhamzah, sudah lama resah dengan kelangsungan Indonesia menuju negara yang sesuai dengan amanat konstitusi. Karena itu, ketika ditanyakan kepadanya tentang perlunya Sidang Istimewa MPR sebagai solusi nasional, dia secara spontan menyatakan sangat setuju.
Sebagaimana yang diketahui, gagasan Sidang Istimewa ini telah disampaikan kepada pimpinan DPR oleh Yudi Syamhudi dan kawan-kawan. Sidang Istimewa ini mengagendakan pemakzulan Presiden Jokowi dari tampuk kekuasaannya. Alasannya, kehidupan negara makin jauh dari amanat konstitusi.
Insanial Burhamzah merupakan salah seorang pimpinan Dekopin untuk urusan luar negeri. Dia juga merupakan mantan Bendahara Umum Partai Idaman, besutan Roma Irama, sekaligus salah seorang pendirinya.
Dalam perjalannya, Partai Idaman dirasakannya seperti yang tidak dia harapkan. Setelah itu, dia mendirikan Partai Islam. Saat ini, Partai Islam sudah terdaftar dan siap verifikasi guna ikut sebagai kontestan Pemilu.
Insanial Burhamzah juga diketahui sebagai putera Profesor Burhamzah. Profesor Burhamzah adalah alumni dan dosen UI sejak tahun 1958, dan tahun 1963 dipebantukan sebagai dosen Unhas dan tahun 1967 sebagai Dekan Fakultas Ekonomi, UNHAS (Universitas Hasanuddin) Makassar. Salah satu muridnya adalah Yusuf Kalla dan Tanri Abeng
Selama menjadi mahasiswa, dia aktif di HMI dan Ketua Umum Senat Fakultas Ekonomi UNHAS.
Setelah selesai S1 di UNHAS, tahun 1986 mengikuti kuliah di UI untuk mendapatkan gelar akuntan.
Setelah itu, pada tahun 1987 dia bergabung di Citibank hingga tahun 1990. Lalu bergabung sebagai Senior Auditor di PT. INCO,. Ltd. perusahaan tambang Nikel dari Kanada.
Pada 1994, mengundurkan diri untuk menjadi Konsultan Bisnis di Jakarta. Sejak 1995, aktif dalam gerakan koperasi. Pada tahun 2005 bergabung sebagai salah satu ketua DEKOPIN (Dewan Koperasi Indonesia) ketika Adi Sasono selaku Ketua Umumnya. Sampai sekarang masih menjabat Pimpinan Paripurna/Ketua Komite Hubungan Luar Negeri DEKOPIN.
Pada tahun 2011 menggagas konsep Coop2Coop di Cancun, Meksiko. Konsep ini mempersatukan koperasi di 100 negara yang tergabung dalam keanggaotaan ICA (International Cooperative Alliance). ICA adalah wadah tunggal Koperasi dunia yang beranggotakan lebih dari 2 milyar person di 100 negara.
Dalam bidang Politik, dimulai pada tahun 2011 saat berkenalan dengan Jenderal Yunus Yosfiah, yang kemudian pada tahun 2013 dia diperkenalkan oleh Yunus Yosfiah kepada Prabowo Subiyanto. Sejak itu dia memimpin Yunus Yosfiah Center, sebagai pengusung Prabowo sebagai Presiden.
Bersama Yunus Yosfiah, dia berhasil meyakinkan Prabowo untuk maju jadi Presiden sekaligus menggalang Amien Rais untuk mendukung Prabowo. (bgt)