Nusantarakini.com, Jakarta –
Minggu ini bangsa Indonesia akan melaksanakan hajatan besar yakni mudik menjelang Hari Raya Idul Fitri 2017. Semua tentu berharap mudik akan berjalan lancar tanpa adanya korban. Demikian disampaikan Ketua Umum SATRIA (Satuan Relawan Indonesia Raya) Moh. Nizar Zahro.
Menurut data, kata Nizar, bahwa tahun ini jumlah pemudik mencapai 19 juta orang, meningkat hampir 5 persen bila dibandingkan dengan mudik Lebaran tahun lalu. Mobilitas yang sangat besar ini membutuhkan pengaturan yang komprehensif dengan melibatkan berbagai unsur terkait.
“Pemerintah sejak awal sudah menyatakan telah melakukan persiapan yang matang menyambut arus mudik. Diantara yang menonjol adalah dioperasikannya tol fungsional untuk memecah kemacetan di titik-titik yang tahun lalu terjadi kemacetan akut,” kata Nizar dalam keterangan tertulis kepada Nusantarakini.com, Jakarta (18/6/2017).
Tentu yang terpenting, lanjut Nizar, adalah meminimalisasi terjadinya korban. Menurutnya, kita harus belajar dari mudik tahun lalu setidaknya ada korban 12 pemudik meninggal karena terjebak dalam kemacetan parah di tol brexit (tol Brebes Timur), dimana saat itu tol tersebut baru pertama kali dioperasikan dengan fasilitas yang terbatas.
“Oleh karena itu, menyikapi arus mudik 2017, kami Pimpinan Pusat SATRIA yang merupakan organisasi sayap PARTAI GERINDRA menghimbau kepada pemerintah untuk terus memantau jalannya mudik, para aparat harus berjaga-jaga di titik yang dibutuhkan, jangan sampai kasus tol Brexit tahun lalu terulang kembali,” himbaunya.
Lebih lanjut Nizar menerangkan, khusus untuk tol fungsional yang tahun ini dioperasikan harus disediakan fasilitas yang memadai meliputi tempat peristirahatan, pengisian SPBU, rambu-rambu dan aparat yang cukup.
Nizar juga mengimbau kepada para pemudik untuk mempersiapkan kondisi fisik dan kendaraan yang prima, mematuhi rambu-rambu dan arahan aparat.
“Mari hadirkan mudik yang aman untuk rakyat, semoga selamat sampai tujuan, sehingga bisa bersilaturahmi dan merayakan Lebaran dengan sanak keluarga di kampung halaman,” ajak Nizar mengakhiri keterangannya. [mc]