Nusantarakini.com, Jakarta –
Tanpa terasa, sudah separuh perjalanan masa kerja Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK). Rakyat Indonesia tentunya sangat mengharapkan akan tunaian janji yang pernah mereka gembar-gemborkan saat kampanye dulu.
Sebagai warga negara, tentunya kita punya hak dan ingin dan mendorong agar kerja Jokowi-JK fokus pada janji-janji kampanye yang telah mereka ikrarkan.
Kita juga berharap Jokowi-JK tidak mengurusi pekerjaan-pekerjaan “sampingan” yang tidak penting dan masuk skala prioritas program kerjanya.
Sambil mengingat kembali untuk melawan lupa, mari kita dorong supaya Jokowi-JK fokus pada Pekerjaan pokok yang dijanjikannya. Berikut janji-janji yang telah kami catat:
1. Menuntaskan kasus BLBI (Janji kosong, tak terbukti).
2. Bangun 50 Ribu Puskesmas (Janji kosong, tak terbukti).
3. Batasi Bank Asing (Janji palsu, malah menjual tiga Bank BUMN ke Cina).
4. Benahi Kawasan Masjid Agung Banten.
5. Majukan pendidikan berapapun kebutuhan anggaran pendidikan (tak terbukti, janji palsu).
6. Besarkan Pertamina Kalahkan Petronas dalam 5 Tahun (Gagal total, janji palsu).
7. Buka tiga juta lahan pertanian (janji palsu?).
8. Cetak 10 Juta Lapangan Kerja, Jika Jadi Presiden (janji palsu, menciptakan lapangan kerja bagi rakyat RRC).
9. Cuma satu dua jam saja di kantor, selebihnya bertemu rakyat (janji palsu).
10. Dana Rp 1,4 miliar per desa setiap tahun (baru jalan, sudah macet?).
11. Hapus Ujian Nasional (tak terbukti)
12. Internet Cepat (tak ada kemuajuan yang signifikan?)
13. Jokowi pilih Mendikbud dari PGRI, jika jadi Presiden.
14. Kepemilikan tanah pertanian untuk 4,5 juta kepala keluarga dan perbaikan irigasi di tiga juta hektar sawah (janji palsu, tak terealisir?).
15. Membangun 100 sentra perikanan yang dilengkapi lemari berpendingin (belum ada bukti).
16. Membangun banyak bendungan dan irigasi (tak terealisir banyak?).
17. Membangun E-Government, E-Budgeting, E-Procurement, E-Catalog, E-Audit kurang dari dua minggu (dalam kenyataannya ini sarang korupsi).
18. Membangun industri maritim (tak terbukti).
19. Membangun Tol Laut dari Aceh hingga Papua (kebesaran omong dari pada realisasi?).
20. Membantu meningkatkan mutu pendidikan pesantren guna meningkatkan kualitas pendidikan nasional dan meningkatkan kesejahteraan guru-guru pesantren sebagai bagian komponen pendidik bangsa (janji palsu?).
21. Membeli kembali Indosat (janji palsu).
22. Membenahi Jakarta dari macet, banjir, dll (sampai kini belum terbukti).
23. Membentuk Bank khusus nelayan (tak ada realisasi).
24. Memberikan gaji besar bagi para ahli asal Indonesia (tak ada realisasi).
25. Membuat Bank Tani untuk mengurangi impor pangan (tak ada realisasi).
26. Memperhatikan permasalahan outsourcing (tak terbukti, malah project-project turn-key Cina sepenuhnya menggunakan pekerja Cina).
27. Memperkuat KPK, meningkatkan anggarannya 10x lipat, menambah jumlah penyidik, regulasi (tak terbukti).
28. Mempermudah nelayan mendapatkan solar sebagai bahan bakar kapal dengan mendirikan SPBU khusus (janji palsu, tak terbukti).
29. Menaikkan gaji guru (tak terbukti).
30. Menangani kabut asap di Riau.
31. Menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan di sektor pertanian, perikanan, dan manufaktur (tak terbukti).
32. Mendukung kemerdekaan dan mendirikan KBRI di Palestina.
33. Mengalihkan penggunaan BBM ke gas dalam waktu 3 Tahun (meneruskan Program SBY, malah gak jalan?).
34. Mengelola persediaan pupuk dan menjaga harga tetap murah (tidak ada realisasi).
35. Menggunakan pesawat tanpa awak untuk meng-cover wilayah lndonesia (janji kosong, tak terbukti).
36. Menghentikan impor daging (tak terbukti).
37. Mengurangi impor pestisida dan bibit pertanian.
38. Mengusut kasus penculikan aktivis pada 1998 (tak terbukti).
39. Meningkatkan 3 kali lipat anggaran pertahanan (tak terbukti, malah beli barang rongsokan dari Cina).
40. Meningkatkan anggaran penanggulangan kemiskinan termasuk memberi subsidi Rp. 1 juta/per bulan untuk keluarga pra sejahtera sepanjang pertumbuhan ekonomi di atas 7% (tak terbukti).
41. Meningkatkan Industri Kreatif sebagai salah satu Kunci Kesejahteraan Masyarakat (tak terbukti).
42. Meningkatkan kualitas pendidikan melalui pembenahan tenaga pengajar yang punya kemampuan merata di seluruh Nusantara (tak terbukti).
43. Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur seperti, pelabuhan, bandara, di wilayah Indonesia Bagian Timur (baru sebagian kecil yang dikerjakan).
44. Meningkatkan pemberian beasiswa (omong doang?)
45. Meningkatkan profesionalisme, menaikkan gaji dan kesejahteraan PNS, TNI dan Polri (tak terbukti, bahkan gaji PNS Depag terlambat?).
46. Menjadikan perangkat desa jadi PNS secara bertahap (belum terbukti?)
47. Menurunkan harga sembako, meningkatkan kualitas dan kuantitas program raskin (Gagal total).
48. Menyederhanakan regulasi perikanan (nelayan Indonesia tambah bangkrut dan miskin).
49. Menyejahterakan kehidupan petani (Gagal total).
50. Menyelesaikan masalah korban lumpur Lapindo (Gagal total).
51. Menyelesaikan pelanggaran-pelanggaran HAM di masa lalu (ratusan kasus HAM, hanya PKI yang mendapat prioritas).
52. Menyusun kabinet yang ramping dan diisi oleh profesional (bohong, tak terbukti).
53. Mudah ditemui oleh warga Papua.
54. Pembangunan infrastruktur seperti jalan, listrik, irigasi, dan pelabuhan (baru sebagian kecil yang dikerjakan).
55. Perbaikan 5.000 pasar tradisional dan membangun pusat pelelangan, penyimpanan dan pengolahan ikan (tak terbukti).
56. Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen (Gagal total).
57. Sekolah Gratis (Gagal total?).
58. Swasembada pangan (Gagal total).
59. Tak berada di bawah bayang-bayang Megawati (Dilanggar?).
60. Tanggal 1 Muharram sebagai Hari Santri Nasional.
61. Terbitkan Perpres Pemberantasan Korupsi (tak terbukti?).
62. Tidak bagi-bagi kursi menteri kepada partai pendukungnya (Dilanggar).
63. Menurunkan tarif dasar listrik (Dilanggar, tarif dasar listrik justru malah dinaikkan 2x lipat).
Ingat Bung, masa kerjamu sebagai Presiden cuma tinggal dua tahunan lagi. Kami mencatat semua janji-janjimu. Sekarang saatnya kami menagih janji-janjimu pada kami.
Menangkap Habib Rizieq Shihab (HRS) itu tidak termasuk janji-janjimu, tetapi mengapa malah kau jadikan pekerjaan pokok? Kau hambur-hamburkan waktu dan uang negara untuk merekayasa kasus demi menangkap HRS?!
Nah, sekarang bagaimana kalau kami mulai dengan menagih janji nomor 63? Rakyat sudah banyak yang tercekik dengan kenaikan dua kali lipat tarif dasar listrik Bung!
*Mister Roy, Penulis Lepas (diolah dari berbagai sumber).