Nusantarakini.com, Jakarta –
Salah satu tuntutan rakyat ialah basmi para koruptor tanpa pandang bulu. Mau bulunya kuning, bulunya merah, bulunya biru, harus diperlakukan secara setara di depan hukum.
Perlakuan sama di depan hukum adalah bagian dari indikasi penerapan keadilan Pancasila. Sebab keadilan adalah tuntutan dua sila sekaligus dari Pancasila. Sila kedua dan kelima, isi dan isunya adalah keadilan.
Karena itu, boleh dikata, tekanan atau stressing pesan dari Pancasila, ialah keadilan.
Masalahnya, soal keadilan inilah yang suka macet di negeri ini. Karena diduga, negeri ini dikuasai oleh tirani oligarki.
Oligarki ini mengontrol politik, birokrasi dan terutama ekonomi. Sampai sejauh ini, salah satu kasus yang paling bengis dan menyakitkan bagi bangsa dan rakyat ialah korupsi Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) yang dinikmati sekelompok konglomerat dan politisi korup.
Nilainya lebih dari lima ratus triliun, di zaman kurs rupiah masih belum segila sekarang.
Maka dalam konteks kampanye pengamalan Pancasila sekarang ini, ayo pemerintah, tunjukkan konsistensimu, tangkap para para koruptor BLBI. Jangan sampai mereka menyaru paling Pancasilais, tapi ternyata koruptor yang merusak Pancasila, merusak keadilan, kemanusian, persatuan, kerakyatan dan ketuhanan.
Ayo tunggu apalagi. Katakan Kami Pengamal Pancasila, Tangkap Para Koruptor BLBI. (bhy)