Nusantarakini.com, Jakarta –
Jika sekarang kita membaca kegiatan Nabi Muhammad Saw untuk mengubah tatanan jahiliyah Arab di masanya, tentulah semua akan sepakat bahwa kegiatan tersebut adalah revolusi. Revolusi yang dipraktikkan Nabi tersebut betul-betul sebuah revolusi total, mengubah sejarah Arab hingga hari ini.
Tapi tahukah Anda bahwa setiap revolusi akan mengalami penghadangan dari para penikmat status quo? Itu pulalah yang dihadapi Nabi saat itu. Dia tidak mundur dan tidak bergeming.
Dimana-mana revolusi penyokong utama dan tulang punggungnya adalah anak-anak muda. Kenapa? Karena anak muda cenderung siap menghadapi risiko tak terduga.
Nabi Muhammad Saw juga mendapatkan pengikut awalnya dari anak-anak muda Arab. Pemuda atau fata/fityah sebagaimana yang tersurat di dalam surah Al-Kahfi menurut Imam Ibnu Katsir memiliki kualitas dan karakteristik yang unik:
“…Untuk itulah kebanyakan yang menyambut (seruan) Allah dan Rasul Nya shallallahu alaihi wasallam adalah pemuda. Adapun orang-orang tua dari Quraisy, kebanyakan mereka tetap bertahan dalam agama mereka dan tidak masuk Islam kecuali sedikit saja.”
DR. Mahmud Muhammad ‘Imaroh, dari Universitas Al Azhar, menuliskan data usia mereka yang masuk Islam di masa dakwah rahasia Nabi sepanjang 3 tahun. Hal itu termaktub dalam bukunya Khawatir wa Taammulat fis Shirotin Nabawiyyah, h. 125-129. Beliau menukilnya dari dari Majalah Al Wa’yu Al Islamy, Edisi 77. Perlu dimaklumi, apabila terdapat perbedaan sedikit tentang usia dalam buku-buku siroh tentu merupakan hal yang wajar.
Inilah para pemuda pengikut risalah Nabi pada periode dakwah rahasia:
1. Ali bin Abi Thalib 8 tahun
2. Zubair bin Awwam 8 tahun
3. Thalhah bin Ubaidillah 12 tahun
4. Arqam bin Abil Arqam 12 tahun
5. Abdullah bin Mas’ud Menjelang 15 tahun
6. Said bin Zaid Belum 20 tahun
7. Saad bin Abi Waqqash 17 tahun
8. Mas’ud bin Rabi’ah 17 tahun
9. Ja’far bin Abi Thalib 18 tahun
10. Shuhaib Ar Rumi belum 20 tahun
11. Zaid binHaritsah menjelang 20 tahun
12. Utsman bin Affan sekitar 20 tahun
13. Thulaib bin Umair sekitar 20 tahun
14. Khabbab bin Art sekitar 20 tahun
15. Amir bin Fuhairoh 23 tahun
16. Mush’ab bin Umair 24 tahun
17. Miqdad bin Aswad 24 tahun
18. Abdullah bin Jahsy 25 tahun
19. Umar bin Khattab 26 tahun
20. Abu Ubaidah bin Jarrah 27 tahun
21. Utbah bin Ghazwan 27 tahun
22. Abu Hudzaifah bin Utbah sekitar 30 tahun
23. Bilal bin Rabah sekitar 30 tahun
24. Khalid bin Said sekitar 30 tahun
25. Amr bin Said sekitar 30 tahun
26. Ayyasy bin Abi Rabi’ah sekitar 30 tahun
27. Amir bin Rabi’ah sekitar 30 tahun
28. Nu’aim bin Abdillah sekitar 30 tahun
29. Utsman bin Madz’un sekitar 30 tahun
30. Abdullah bin Madz’un 17 tahun
31. Qudama bin Madz’un 19 tahun
32. Saib bin Madz’un sekitar 10 tahun
33. Abu Salamah bin Abdul Asad sekitar 30 tahun
34. Abdurahman bin Auf sekitar 30 tahun
35. Ammar bin Yasir antara 30-40 tahun
36. Abu Bakar 37 tahun
37. Hamzah bin Abdul Muthalib 42 tahun
38. Ubaidah bin Harits 50 tahun
39. Amir bin Abi Waqqash masuk Islam setelah urutan orang ke-10
40. As Sail bin Utsman syahid di perang Yamamah (11 H) umurnya masih 30 tahun
Keempat puluh orang sahabat ini membantu Nabi mengubah bangsa Arab dari Jahiliah ke Islam. Dan itulah revolusi sejati.
DR. Mahmud Muhammad ‘Imaroh berkomentar, “Walau Quraisy terus menerus melakukan teror dan intimidasi terhadap orang-orang lemah..tetapi anak-anak muda itu justru mengumumkan keislaman mereka.”
Jadi, jika dewasa ini para pemuda banyak bahu membahu menciptakan perubahan di negeri ini, memang sudah kodratnya. (ryt)