Nusantarakini.com, Jakarta –
Pilpres 2019 masih lama, tapi wacana ke arah pasang memasangkan pasangan capres – cawapres sudah mulai muncul. Salah satunya, telah muncul nama Setya Novanto untuk berpasangan dengan Joko Widodo.
Setya Novanto dianggap cukup berpengalaman secara politik. Indikasinya bahwa beliau tokoh yang hingga hari ini selamat dari setiap kasus yang dialamatkan kepada dirinya, mulai dari kasus E-KTP hingga kasus Papa Minta Saham.
“Keterampilan menyelamatkan diri bagaikan belut tersebut, bukan main-main. Itu aset politik juga bagi para politisi,” ujar seorang pengamat.
Selain nama Setya Novanto, muncul juga nama Luhut Binsar Panjaitan. Tokoh ini memang sudah lama menjadi partner politik bagi Joko Widodo, bahkan sejak dalam pembentukan perusahaan patungan mereka: PT. Rakabu Sejahtera.
Boleh dikatakan, luar dalam mereka berdua sudah “manunggaling”.
Kans Luhut Panjaitan untuk menampingi Jokowi di Pilpres akan datang ditentukan dinamika politik yang berkembang kemudian.
Luhut selain merepresentasikan militer, juga merepresentasikan Non Muslim. Tentu ini cocok dengan gaya Joko Widodo selama ini dalam membangun citra politiknya.
Lihat saja, di Solo dia berpasangan dengan tokoh PDIP beragama Katolik, FX Hadi Rudyatmo, kemudian di DKI bergandengan dengan Ahok yang Kristen. Apakah Jokowi akan melanjutkan tradisi politik campurannya di 2019? (dft)
