Nusantarakini.com, Jakarta –
Tampaknya sebelum Ahok divonis 2 tahun penjara, istana rasanya sudah tahu duluan. Karena itu, untuk mengimbangi hukuman 2 tahun penjara bagi Ahok tersebut, HTI dihajar dengan isu pembubaran yang hingga hari ini belum ada tanda-tanda hal tersebut diajukan ke pengadilan. Namun penguasa berharap tindakan tersebut dapat menebus kekalahan politis dan hukum terhadap Ahok.
Di luar dugaan, Presiden Widodo menyiratkan bahwa dia kini lepas diri dengan urusan Ahok. Dia membiarkan proses hukumlah yang bekerja.
Tapi rupanya tidak dengan beberapa tokoh pemerintah dan elemen masyarakat pendukung Ahok. Mereka tidak terima Ahok dihukum 2 tahun penjara. Artinya, mereka meragukan sendiri sistem hukum yang berada dalam ayoman Presiden Widodo. Itu juga berarti, kini mereka meragukan domain kekuasaan dan integritas Presiden Joko Widodo.
Sampai di sini, masuk akal jika Mendagri bereaksi keras atas kritik seorang orator yang berdemo tuntut Ahok bebas dari hukuman di penjara Cipinang beberapa waktu lalu.
Kita akan melihat pergulatan dan skisma internal mereka sendiri antara pendukung Widodo alias Jokowi dan pendukung Ahok.
Rupanya baru ketahuan di antara Widodo dan Ahok ada skisma dan retakan. Tidak seperti yang diduga selama ini, bahwa dua tokoh tersebut bagaikan dua sisi mata uang.
Bagi kekuasaan Presiden Widodo, reaksi berlebihan yang ditunjukkan pro Ahok ini dapat dipandang sebagai degradasi dan down grade atas integritas kekuasaan Presiden pilihan rakyat tersebut.
Sekarang para pendukung Ahok melancarkan protes dimana-mana secara massif, ekspansif hingga ke luar negeri. Jelas tindakan tersebut merugikan pemerintahan Jokowi dan khususnya kepercayaan internasional terhadap Jokowi. Internasional akan memandang Presiden Widodo tidak becus menangani prinsip hukum yang akibatnya Indonesia tidak kondusif lagi bagi bisnis. Hal semacam ini adalah neraka bagi suatu kekuasaan yang tengah mengonsolidir diri agar populer secara internasional.
Karena itu, Presiden Widodo harus jelas dan tegas menyatakan responnya atas gerakan down grade atas nama pembelaan terhadap Ahok, padahal secara nyata meruntuhkan kepercayaan terhadap sistem hukum yang berjalan di bawah ayoman Pemerintahan Joko Widodo. Dan itu pesannya jelas, bahwa pendukung Ahok tersebut jangan-jangan ingin menurunkan Presiden Widodo secara inkonatitusional dan cara jalanan. Yah…jangan-jangan.
Jika sebelumnya mereka menuduh umat Muslim melakukan makar, maka sekarang harus diawasi, jangan-jangan mereka tengah melancarkan makar terhadap Presiden Widodo sembari lempar batu sembunyi tangan.
Bila Anda setuju dengan artikel ini, sebarkan ke teman-teman dan grup-grup WA Anda!
~ John Mortir