Nusantarakini.com, Mekah –
Di akhir masa kunjungannya ke Saudi Arabia dalam rangka melaksanakan ibadah umroh dan juga sebagai tamu King Salman, Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab memberikan keterangan pers di depan wartawan dan ratusan umat Islam yang ada di Kota Mekah.
Dalam keterangannya, Habib Rizieq memastikan bahwa aksi unjuk rasa umat Islam yang bakal digelar pada hari Jumat (5/5/2017) tetap akan terealisasi. Dia menegaskan, tidak boleh ada yang menghalang-halangi aksi yang akan digelar dimulai dari Masjid Istiqlal menuju gedung Mahkamah Agung (MA) tersebut.
“Disebutkan dalam undang-undang, siapa yang menghalangi menyampaikan pendapat di muka umum maka orang tersebut dapat dipenjara selama setahun,” terangnya.
Seperti yang dilansir Publik-News, Aksi unjuk rasa bertema “Aksi Simpatik Menjaga Independen Hakim”. Aksi ini bakal digelar lantaran Jaksa Penuntut Umum (JPU) mengeluarkan tuntutan kepada Basuki Tjahja Purnama alias Ahok hanya satu tahun penjara dan dua tahun percobaan. Tuntutan Jaksa yang meringankan Ahok inilah yang memicu terjadinya Aksi Unjuk Rasa 55 Jumat lusa.
Habib Rizieq juga menyemangati peserta supaya teguh ikut aksi besok. Menurutnya, kalau ada polisi menghalangi umat Islam melakukan unjuk rasa damai, maka polisi kena pidana satu tahun penjara.
“Umat Islam tak perlu khawatir ikut aksi 55 meski nanti ada aparat kepolisian yang menakut-nakuti. Toh, aksi unjuk rasa 55 ini merupakan aksi damai,” tuturnya.
Karena itu, tegas Habib Rizieq, mereka tidak bisa memaksa dengan cara menyandera kita, diisukan dengan macam-macam isu, maupun ditakut-takuti dengan perkara supaya teman-teman membatalkan acara tersebut.
Habib Rizieq juga mengingatkan bahwa sebelumnya, cara kepolisian yang ingin menggagalkan aksi 313 dengan cara menangkap Sekjen Forum Umat Islam (FUI) Muhammad Al-Khaththath. Namun nyatanya aksi jalan terus.
“Sama dengan aksi 313, kyai Khaththath sebagai Panglima aksi yang digelar besok, malam ini ditangkap. Tujuannya apa, ya supaya aksi batal,” Pungkas Habib Rizieq yang rencananya, keesokan harinya (hari ini-red) akan kembali ke tanah air. [mr]