Nusantarakini.com, Jakarta –
Sangat prihatin, “Cina” menguasai perwakilan rakyat. Ketua DPR, Setya Novato, “Cina”; dan Ketua DPD, Oesman Sapta Oudang alias OSO juga “Cina”. Tinggal Ketua MPR yang bukan Cina.
OSO dibesarkan oleh TNI AD via INKOPAD yang diketuai oleh Brigjen Saptadji. Menjalankan usaha kayu balak dan tengkawang legal dan ilegal, dengan pelaksana lapangan “Bunceng.”
Setelah diislamkan oleh Brigjen Saptadji kemudian diberi nama Oesman (sahabat Nabi yang kaya raya). Sejak itu kami panggil “Oesman Bunceng”.
Karena ke mana-mana bawa pistol/beceng, oleh karena itu kami panggil “Oesman Boceng”. Dia sendiri kaya raya karena di-back up INKOPAD.
Setelah Brigjen Saptadji meninggal dunia, dipakailah untuk namanya sehingga menjadi “Oesman Sapta.” Sedangkan usaha kayu dan tengkawang dilanjutkan dengan Danrem 121/ABW Kolonel Andi Oudang.
Sampai akhirnya Kolonel Andi Oudang pindah ke Sulawesi namanya ditambah sehingga menjadi “Oesman Sapta Oudang.” Usahanya makin maju dengan merambah bisnis perhotelan dll.
Sekolah lebih tinggi Susi Pudjiastuti Menteri Kelautan! Selamat Bunceng! Jangan lupa ambil Kursus PAKET A, PAKET B, PAKET C dan Kursus SARJANA KILAT. Supaya jangan “pah-poh” waktu mimpin sidang. Dan jangan lupa mandi! Supaya lebih sakti!
Untuk diketahui para sahabat tokoh muda bangsa Indonesia, jangan sampai NKRI jadi negara “Cina Indonesia”. Partai-partai yang dipimpin “Cina” yaitu Partai Golkar, Partai Perindo, Partai Hanura, PKB (Wakil Ketua Rusdi Kirana, Dubes Singapura. Agar gampang mengacak-acak ekonomi Indonesia.
Ketua PPP Djan Faried orang Pakistan, istri ketiganya “Cina”, saudara dengan bini Ahok.
Prihatin, prihatin…… Kok wakil rakyat diam saja?
TNI, Bangun…. Bangun….
Pelantikan…. Pelantikan….
Bangkit!!!!!
NKRI diambang kehancuran… !!!!!
Waspada…. Waspada…. Waspada…!!!!
Jaga NKRI!!!!!
Salam hormat,
*Mayjen TNI/Purn Ampi N Tanudjiwa, Pernah bertugas di Kalbar 1973-1983 (OPS PGRS PARAKU KOMUNIS DAN CUR CDB KOMUNIS KALBAR BKO TIM HALILINTAR DBP AMHP)
[mc]
