Nusantarakini.com, Jakarta –
SBY PURA-PURA NETRAL UNTUK JEBAK MEGA dan AHOK
Oleh: Faizal Assegaf (Ketua Progres 98)
Pasca pertemuan SBY dan Jokowi, muncul opini liar dimainkan oleh loyalis penista Al Qur’an bahwa Cikeas terpaksa berbalik dukung Ahok di Pilgub DKI Jakarta putaran kedua.
Celakanya, segelintir politisi busuk gencar menyiram cemoohan, menuding SBY telah panik dan tak berkutik hadapi tekanan Istana yang memainkan jurus politik kriminalisasi.
Ihwal itu memicu pro-kontra dari berbagai netizen di media sosial. Kubu pro penista agama menyambut gembira dengan klaim kini wibawa dan kharisma politik SBY sudah rontok.
Sementara kelompok anti Ahok menegaskan SBY sangat naif jika membela penista Al Qur’an. Tegasnya, tindakan busuk itu jelas super licik dan merupakan pengkhianatan pada umat Islam.
Rakyat menyakini sikap SBY mengambil posisi netral sebagai cara untuk menohok Mega dan Jokowi dari belakang. Fakta menunjukan hingga saat ini SBY tidak menjalin komunikasi dengan PDIP dan Megawati.
Kalau SBY datangi Istana hanyalah manuver taktis. Tidak ada satu katapun SBY menegaskan tunduk atau mendukung Ahok. Justru, sebaliknya Istana terjebak dan semakin sulit membaca arah politik Cikeas.
Bahasa entengnya, politisi kelas teri mirip Ruhut Sitompol saja bersikap jelas dan tegas, apalagi sekaliber SBY? Artinya opini netralitas itu hanya strategis jitu untuk mengkelabui Megawati dan Jokowi.
Harus diingat, jauh hari sebelum Pilgub DKI, SBY secara terang dan aktif mendukung gerakan AKSI BELA ISLAM untuk memastikan penista agama diadili dan tidak boleh dibiarkan memimpin ibu kota negara.
Maklum, SBY adalah pendiri sekaligus tokoh sentral dari Majelis Zikir SBY yang terkenal sangat peduli pada aspirasi umat Islam dan giat berkontribusi menjaga ajaran Suci Al Qur’an.
Bahkan nawaitu mulia tersebut tak pernah surut. Tak salah bila Cikeas makin intensif menyokong Anies-Sandi. Aneka gerakan di balik layar terus digalang secara cerdas, rapi dan tertutup.
Singkatnya, sinyal SBY menegaskan bahwa partai Demokrat netral, makin memberi peluang besar bagi jaringan Cikeas untuk mendorong jutaan umat Islam bersatu dan begerak melawan kejahatan penista agama! [mc]
—21 Maret 2017—