Nusantarakini.com, Jakarta –
Arif Budi Sulistyo, adik ipar Jokowi ditengarai memiliki peranan mempertemukan tersangka korupsi, Direktur PT EK Prima Ekspor Indonesia dengan pejabat perpajakan.
KPK tengah berupaya membuktikan peran Arif Budi Sulistyo dalam kasus dugaan suap kepada Pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil pada Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan bernama Handang Soekarno.
Nama Arif muncul dalam surat dakwaan Direktur PT EK Prima Ekspor Indonesia, Ramapanicker Rajamohan Nair. Di duga, Arif bertindak sebagai penghubung antara PT EK Prima Ekspor Indonesia dengan Direktorat Jenderal Pajak. Hal ini karena PT EK Prima Ekspor Indonesia yang terdaftar sebagai wajib pajak di Kantor Pelayanan Pajak Penanaman Modal Asing Kalibata tercatat memiliki sejumlah permasalahan pajak pada kurun 2015-2016.
Seperti yang ditulis tempo.com, suasana rumah Arif di Jalan Plered Dalam VI, Kampung Gayamsari, Kelurahan Banyuanyar, Kecematan Banjarsari, Kota Surakarta, tampak sepi dan tertutup rapat, pada Minggu, 19 Februari 2017. Arif menikahi Titik Relawati, adik bungsu Jokowi yang merupakan anak pasangan Noto Mihardjo-Sudjiatmi. Jokowi sulung dari empat bersaudara.
Seorang tetangga mengatakan rumah Arif yang berada di samping Masjid Baiturrohman itu memang sepi sejak sepekan terakhir. “Saya dengar umrah bersama keluarganya,” kata tetangga itu. Menurut dia, Arif sering salat magrib berjemaah di masjid di kompleks perumahan itu. “Namun beberapa hari terakhir tidak kelihatan,” kata pria yang irit bicara itu.
Rumah Arif berdekatan dengan rumah pribadi Jokowi, juga rumah Sudjiatmi, ibunda Jokowi. Tembok halaman belakang rumah Jokowi juga sekaligus tembok belakang rumah Sudjiatmi.
Arif Budi ternyata juga merupakan salah satu direktur di perusahaan yang diduga milik Jokowi berpatungan dengan Luhut Panjaitan, yaitu PT. Rakabu Sejahtera.
Sebagaimana yang dilaporkan inilah.com,
Perusahaan itu didirikan dengan modal dasar Rp31.750.000.000, dengan jumlah saham 31.75 (nilai nominal Rp1 juta). Anak sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, sebagai komisaris memiliki mayoritas saham 16.193.
Sisa saham lainnya dimiliki oleh PT Toba Sejahtera dengan jumlah 15.557. PT Toba Sejahtra seperti diketahui didirikan Jenderal TNI (Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan yang kini masuk sebagai tim sukses Jokowi-JK.
Terdapat nama Letjen (Purn) Agus Widjojo sebagai komisaris utama. Nama Bambang Priyambodo masuk belakangan sebagai komisaris.
Pengakuan Luhut kepada media, dirinya mengenal Jokowi saat menjabat Wali Kota Solo pada 2008. Perkenalan bermula saat ia menugasi Direktur Utama Bambang Priambodo untuk mencarikan pengusaha furnitur.
Luhut ingin ada pengusaha furnitur yang bersedia menampung kayu produksi PT Toba Sejahtera agar tidak dijual dalam kayu gelondongan, bahan mentah, melainkan dalam rupa produk jadi.
Oleh Bambang, Luhut ditawari seorang pengusaha furnitur di Solo, yakni Jokowi selaku pemilik PT Rakabu. Di antara keduanya cepat terjalin kesepakatan. (sgh)