Nusantarakini.com, Jakarta –
Malang nian nasib umat Islam. Sedikit pun tidak digubris rezim atas tuntutan mereka supaya Ahok dipenjara.
Yang ada adalah buying time alias ulur-ulur waktu sembari melelahkan psikologis umat Islam. Jangankan ditahan langsung, malahan Habib Rizieq dan Bachtiar Nasir sebagai pimpinan aksi-aksi demo itu kini dalam ancaman tahanan dengan dalih macam-macam.
Pertanyaannya, kemana marwah tujuh juta umat yang turun ke jalan itu? Sudah sedemikian hinakah umat Islam di mata rezim yang diduga keras di belakangnya bercokol kepentingan para kapitalis Cina non Islam.
Malang sungguh malang. Kemana harga diri. Kemana keberanian. Persis hari dimana umat Islam kembali berkumpul Sabtu kemarin, hari itu pula dilaksanakan serah terima jabatan antara Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumarsono dengan Ahok.
Dengan demikian, Ahok pun menjabat lagi. Jadi kemarin sempat off, bukan karena menghormati tuntutan umat, tapi hanya cuti biasa selagi kampanye.
Sederet nama-nama top menyesalkan pengaktifan kembali Ahok itu. Tapi hanya nonsens. Mulai dari Mahfud MD hingga lain-lain. Malahan Ahok menyayangkan jika penduduk memilih berdasarkan alasan agama karena menurut dia bertentangan dengan konstitusi.
Walhasil, umat Islam di mata rezim hanya kerikil yang tak berguna. Kenapa? Karena tidak ada keberanian kecuali hanya arak-arakan demo. (sar)