Nusantarakini.com, Jakarta – Umat Islam Indonesia sangat dermawan membagikan waktu, tenaga dan pikirannya untuk memberi jalan mulus bagi para calon gubernur di luar Ahok. Sebabnya bukan karena dermawan. Tapi karena ingin melihat agama mereka dapat dihargai semestinya.
Ahok dipandang melecehkan agama umat Islam. Padahal agama bukan hal main-main bagi umat Islam. Ibaratnya, agama adalah warisan terakhir yang masih tersisa dalam kehidupan mereka setelah tanah dan air mereka harus beli ke orang lain jika mau hidup di Indonesia. Padahal tanah dan air itu tadinya milik mereka.
Tapi apakah calon gubernur lain di luar Ahok menyadari ini? Rasanya tidak. Keduanya dapat dikatakan pengambil peluang yang hebat di tengah umat yang kosong calon original. Namun dibandingkan Ahok, setidaknya umat dapat berharap jerih payah mereka menghentikan mimpi kekuasaan Ahok diopenin.
Sekarang umat Islam demo lagi. Tapi bedanya dengan sebelumnya, sekarang dua calon gubernur DKI, nimbrung. Hambarlah rasa spritual dari gerakan yang awalnya membela agama ini. Makin kentallah urusan Pilkada DKI. Harusnya mereka seperti awal-awal, nggak usah nimbrung-nimbrung cari perhatian. Nggak srek di hati jadinya.
Lalu apakah nanti demo 112 ini dapat menghentikan mimpi Ahok dan para taipan rakus? Kita tunggu sajalah sejarah berikutnya.
Kalau saya sih maunya revolusi alias perubahan total. Yang taipan rakus kudu ditendang dari Republik. Politisi oportunis juga ditendangin semua.
Biarkan Republik tanpa taipan rakus dan para oportunis. (sed)
