Nusantarakini.com, Jakarta – Meski isu reshuffle kabinet sulit dikonfirmasi, namun bukan tidak mungkin ada benarnya.
Sebagaimana yang beredar di media sosial, reshuffle kabinet kali ini menggeser dan memunculkan nama-nama baru. Bagi kami yang menarik adalah rotasi terus-menerus yang dialami oleh Luhut Binsar Panjaitan sekaligus makna di balik itu.
Kali ini, sebagaiman info yang beredar, Luhut akan menempati posisi baru, Menko Ekuin, jabatan yang sebelumnya disandang oleh Darmin Nasution. Darmin sendiri digeser ke Bappenas.
Kami menafsirkannya bahwa hal ini adalah teguran halus terhadap Luhut oleh formatur tunggal kabinet. Sebagaimana Teten yang akan didubeskan, hal itu juga hukuman atas dirinya. Adakah mereka berdua ini dihukum karena terkait demo rumah mantan presiden dan aksi Ahok yang mempermalukan sosok senior NU, yaitu KH. Ma’ruf Amin, yang bersangkutanlah yang lebih tahu.
Memang unik jabatan-jabatan yang disandang oleh Luhut yang selalu tidak bertahan lama. Padahal, menteri semacam Susi, terus bertahan dalam jabatannya. Jelas, mereka yang dipertahankan dalam jabatannya, adalah sosok yang dipercaya penuh oleh formatur kabinet.
Gejala menarik adalah munculnya nama Jenderal (Purn) TNI Joko Santoso, mantan Panglima TNI. Dia menempati posisi Menkopolhukam. Wiranto sendiri keluar sebagaimana Bambang Brodjonegoro yang keluar dari Bappenas.
Joko Santoso adalah mantan Tim Sukses Capres Prabowo. Dikenal sebagai orangnya Prabowo. Jika benar dia direkrut dalam kabinet Jokowi, maka Prabowo punya saham lumayan besar dalam kabinet kali ini, yaitu andil dalam urusan paling peka, politik, hukum dan keamanan.
Selain itu disebutkan, Edi Prabowo, orang dekat Prabowo, akan menempati jabatan Menteri Pertanian.
Dengan demikian, peta ini mengubah profil Jokowi yang selama ini dipandang berival terhadap Prabowo. Namun menggeser Jokowi berival terhadap SBY karena mengangkat Antasari Azhari sebagai lonceng maut bagi SBY, yaitu pada jabatan Jaksa Agung.
Benarkah formasi kebinet hasil reshuffle nanti seperti itu, kita tidak tahu. Sebab masih sebatas isu.
Reshuffle Kabinet
Menkopolhukam: Joko Santoso (Wiranto out)
Luhut Panjaitan jadi Menko Ekuin
Darwin Nasution geser ke Bappenas. Bambang Brodjonegoro out.
Rini Sumarno geser ke kepala staf kepresidenan (KSP). Posisinya di BUMN ditempati seoarang wanira kini Presdir Komisaris BNI (mungkin Pataniari Siahaan).
Budiman Sudjatmiko/mantan ketum PRD/Partai Rakyat Demokratik jadi menteri PDT.
Edy Prabowo jadi Menteri Pertanian
I Gede Pasek jadi Menhut/LH
Eric Satrya Wardhana jadi Menpora.
Pang TNI dari TNI AU (Gatot Nurmantyo out)
Jaksa Agung : Antasari Azhar
Teten Masduki jadi Dubes Azerbaijan.
Apapun perubahan susunan kabinet tersebut, maknanya jelas bahwa Presiden Jokowi ingin membuat suatu keseimbangan politik antar kekuatan yang ada di Indonesia. Sementara itu, dia ingin memastikan bahwa semuanya di bawah kontrol presiden dan semuanya dapat jatah selagi menunjang kestabilan kekuasaan presiden.
Hal ini juga menegaskan bahwa Presiden makin menunjukkan eksistensinya sebagai penguasa yang bukan bayang-bayang kekuatan mana pun. Tentu kalau info formasi kabinet ini benar jadi kenyataan. (sed)