Nusantarakini.com, Jakarta – Masyarakat kembali dirugikan dengan naiknya harga-harga kebutuhan sehari-hari.
Cabe rawit di tingkat pengecer, berharga 1/2 ons Rp 10.000. Berarti jika 1 kg harga cabe rawit Rp 200.000. Sama dengan harga daging sapi per kilogram.
Tren harga kebutuhan yang tak terjangkau ini sudah berlangsung hampir dua bulan. Pemerintah tidak serius mengatasinya. Masalah ini hanya mereka pandang sebagai peristiwa inflasi yang solusinya berupa kebijakan yang tidak membumi.
Tanpa harus tergantung dengan pemerintah, masyarakat dapat menanggulangi kebutuhan cabe yang murah dengan mengintensifkan lahan-lahan pekarangan rumah dan fasos – fasum yang tak terpakai guna penanaman cabe.
Cabe sebenarnya tumbuhan yang mudah ditanam dan dikembangkan. Masyarakat dapat membuat kebun-kebun kecil di lahan-lahan yang tersedia, baik di halaman maupun di fasos – fasum
Dari pada menunggu harga cabe turun, lebih baik rumah tangga-rumah tangga menanam cabe sendiri untuk kebutuhan sehari-hari.
Bagi rumah diperkotaan, dapat ditanam di pot-pot atau polibag. Dengan pupuk seadanya dan perawatan yang tak rumit, dua – tiga bulan kemudian dan untuk selanjutnya, sudah bebas dari musibah harga cabe yang tinggi di bumi katulistiwa ini.
Ayo menanam cabe masing-masing! (sed)
