Nusantarakini.com, Jakarta-
JELANG AKSI 112, ISTANA KIAN PANIK, ANEKA FITNAH DIBUAT UNTUK MENISTAKAN SBY, HRS dan PS
By Faizal Assegaf
Segala rupa fitnah tentang Habib Rizieq Syihab (HRS), Prabowo Subianto dan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), membuat rakyat tambah benci terhadap “rezim hoax”. Kenyataan itu sulit dihendari!
HRS, PS dan SBY dianggap sebagai ancaman serius bagi kelangsungan kekuasaan“rezim hoax” Jokowi. Bila ketiga tokoh itu menyatukan potensi dan bergerak, maka Istana goncang.
Sebab, HRS, PS dan SBY memiliki basis dukungan yang konkret dan berpotensi menjadi motor penggerak people power yang dapat berujung pada penggulingan “rezim hoax” Jokowi.
Atas dasar kekhawatiran itulah bermunculan aneka propoganda dan fitnah yang sangat keji dihembuskan oleh loyalis Istana kepada HRS, SBY dan PS.
Terlebih jelang aksi superdamai 2 Februari (112), Istana tampak panik. Kriminalisasi dan fitnah kepada para ulama dan tokoh nasional kian masif dan sporadis dilakukan.
Bahkan fitnah tentang HRS berupa video dan gambar pornoaksi dapat dilihat sebagai puncak kejahatan yang luas biasa. Kasus ini akan menyulut reaksi kemarahan umat Islam kepada “rezim hoax” Jokowi.
Umat Islam memahami bahwa fitnah busuk tersebut muncul sebagai bentuk intimidasi, adu-domba dan skenario kriminalisasi terhadap ulama.
Fitnah serupa juga ditujukan kepada SBY dengan stigma seolah terlibat kasus Century, E-KTP serta skandal mantan Ketua KPK Antasari Azhar.
Celakanya “rezim hoax” Jokowi menjamu Antasari Azhar di Istana untuk mengirim pesan permusuhan kepada lawan politiknya. Perilaku kekuasaan yang sangat arogan dan otoriter!
Mencermati manuver “rezim hoax” Jokowi tersebut, seluruh elemen rakyat perlu merapatkan barisan. Galang perlawanan melalui segala upaya untuk mengakhiri kekuasaan yang makin bobrok!
Tidak boleh membiarkan “rezim hoax” Jokowi bertindak semena-mena dengan menghalalkan segala cara dengan kelicikannya. Lawan!
Faizal Assegaf
Ketua Progres 98 (mc)