Nusantarakini.com, Jakarta – Isu adanya rapat malam di istana yang difasilitasi oleh Teten Masduki sudah tersiar pada Mei 2016 yang lalu. Alfian Tanjung sering mengungkapkan hal itu baik lewat youtube maupun media. Anehnya ketika hal itu dikonfirmasikan ke Teten, dia bungkam.
Tiba-tiba sekarang Teten meradang dan memperkarakan tudingan Alfian Tanjung tersebut. Alfian Tanjung sendiri mengatakan informasi itu adalah valid.
“Jam 9 malam keatas Teten Masduki sering mengumpulkan orang model Budiman Sudjatmiko, Eko Supriyadi di Istana Negara. Jadi kader PKI sangat asyik bercengkerama dan berolah macam macam,” kata Koordinator Ganyang PKI, Alfian Tanjung di Jakarta, Senin (23/5/2016).
Menurut Alfian, faham komunis bisa semakin merajalela di Indonesia karena saat ini Staf Ahli Angkatan Bersenjata sudah tidak berfungsi lagi. Akibatnya pendapat Presiden Joko Widodo kerap dipengaruhi jaringan PKI. Para jaringan PKI hampir setiap hari mendatangi Istana Negara disaat orang-orang dari kantor pulang ke rumah, para simpatisan PKI tersebut malah datang dari rumah ke kantor Teten Masduki.
Terkait konsekwensi tudingannya itu, Alfian mengatakan siap diperiksa. “Silahkan periksa saja, kalau saya berisik tangkap saya jika saya berbohong. Yang jelas info ini A1,” tegasnya saat ditanya kebenaran informasi tersebut.
Alfian menegaskan, gerakan komunis juga membicarakan soal kompensasi. Mereka mengkondisikan agar Presiden Jokowi meminta maaf kepada PKI. Dengan kompensasi tersebut maka mereka akan mengambil alihan aset yang pernah mereka punya. Gerakan ini sudah disampaikan di rumah Dolorossa Sinaga sebagai ketua SC Belok Kiri Festival.
“Dolorosa mengatakan bahwa aset yang dulu tahun 50-an milik PKI akan direbut kembali. Contoh kasus markas HMI di Cilosari, Kampus Uhamka di Jl. Limau 2 Kebayoran Baru, Kampus Tri Sakti yang dulu namanya Resspublika milik Cina Komunis. Jadi mereka secara serius mulai membuat titik TO (target operasi) untuk langkah kedepannya,” paparnya.
Alfian menuturkan, pernyataannya tidak dipercaya bahwa PKI akan bangkit karena belum terjadi. Namun jika sudah terjadi baru percaya bahwa memang ada simpatisan PKI yang sering gelar rapat di Istana.
“Kalau tidak percaya silahkan kesana pakai kaos palu arit,” tegasnya. (sed)