Nusantarakini.com,Jakarta – Luhut Binsar Panjaitan kembali jadi sorotan. Pasalnya dia memberi pernyataan bikin masyarakat terperangah. Betapa tidak, seumur-umur baru kali ini ada menteri yang mengesankan diri untuk mengobral 4000 pulau untuk dikelola oleh asing.
Dalam jumpa pers di Jakarta, Senin, 9/1, dia mengatakan Jepang berminat mengambil satu wilayah untuk tempat peristirahatan kalangan lansia Jepang.
“Jepang minta, katanya, ‘Boleh tidak kami ada satu daerah tertentu untuk elderly (lansia)?’ Saya bilang, silakan saja bikin kampung di sana tapi tidak akan pernah jual pulau itu,” katanya.
Jepang rupanya berminat untuk menjadikan Pulau Morotai, Sulawesi Utara, sebagai salah satu wilayah sasaran rencana tersebut.
Ia juga menawarkan pulau-pulau lainnya untuk dikelola Jepang, termasuk diberi nama oleh mereka.
“Ini kan ada 4.000 pulau yang belum ada nama, kamu boleh kasih nama. Beri nama 4.000 pulau itu tidak gampang. Yang penting, pulau itu terdaftar dimiliki pemerintah Indonesia,” katanya.
Menurut dia, tidak ada masalah jika pihak asing mengelola atau memberi nama suatu pulau. Ia menganalogikan hal tersebut layaknya restoran yang bisa diberi sesuai keinginan pengelolanya.
“Apalah arti sebuah nama, yang penting registered (terdaftar) punya Indonesia, dicap Kementerian Dalam negeri dan mengikuti aturan Indonesia,” ujarnya.
Menurut dia, pemerintah tengah menggenjot kunjungan wisman ke Indonesia hingga 2019. Masalahnya, apa hubungannya dengan obral pulau? Tentunya langkah pemerintah semacam ini penting diawasi dan dihentikan agar tidak seperti kasus reklamasi Teluk Jakarta yang tujuannya cenderung komersil. Indonesia bukan untuk dijual-jual seenaknya. (sed)
