Nusantarakini.com, Jakarta-
Langkah calon gubernur DKI Jakarta petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengambil cuti sebagai gubernur DKI Jakarta berdampak positip bagi kinerja Pemprov DKI Jakarta. Dalam kurun waktu hampir dua bulan ternyata kinerjanya justru dinilai jadi lebih baik.
Seperti yang dilansir Eramuslim, salah satu indikasi perbaikan kinerja itu adalah komunikasi eksekutif dengan DPRD DKI yang berjalan mulus.Padahal saat Pemprov DKI Jakarta dinahkodai Ahok, hubungan kedua lembaga selalu diwarnai konflik.
“Gubernur seharusnya seperti Plt yang sekarang (Sumarsono-red). Ada komunikasi yang baik dengan DPRD. Kalau zaman Pak Ahok kan enggak ada,” ujar mantan Ketua DPD PDIP DKI Jakarta Boy Sadikin di Puncak, Bogor, Kamis (22/12).
Boy mengatakan, Ahok kurang baik dalam melakukan komunikasi. Salah satunya, kata dia, tentang pembebasan lahan bekas Kedutaan Besar Inggris.
Ahok dianggapnya mengorbankan anak buahnya lantaran tak bisa membebaskan lahan tersebut.
“Contoh lahan bekas kedutaan Inggris, korbannya kepala dinas karena dia dipaksa-paksa (untuk membebaskan lahan). Pak Ahok itu tetep ngotot, Dubes Inggris punya pemerintah Jakarta Pusat. Kan harusnya dia ikut turun keluar bicara baik-baik,” beber Boy menjelaskan.
“Saya khawatir bila komunikasi Ahok tak berjalan baik dengan DPRD, maka kinerja Pemprov DKI semakin terhambat,” tambahnya.
Boy juga menjelaskan kondisi Ahok yang saat ini bukan bagian dari partai manapun.
“Harusnya dia (ahok) bisa mengatur partai. Kalau komunikasi baik. Yang saya denger kinerja di pemda selama ada Plt jadi nyaman dan enggak ada masalah,” terangnya.
Dalam pengamatannya, Boy juga menyayangkan, Ahok kerap berlindung pada Presiden Joko Widodo ketika menjabat gubernur DKI Jakarta.
“Apa-apa ditarik ke Jokowi. Sumber Waras juga nanti ditarik sama Jokowi. Dia selalu bilang gitu kan,” pungkas Boy (*mc)