Nusantarakini.com, Jakarta –
Mungkin banyak orang bertanya bagimana cerita jalan kaki santri ciamis longmacrh ke Jakarta.
Dimulai dari diskusi kecil antara saya adik saya dan seorang kiyai sepuh ciamis KH. M. Syarif Hidayat tak luput sahabat kita Didi Sukardi pada sabtu pagi. Obrolan tak jauh dari keseharian kami di pesantren. Namun akhirnya obrolan makin hangat tatkala topik mengarah pada aksi Bela Islam jilid 3 atau yg lebih dikenal dengan aksi 212.
TERINGAT dengan tokoh 212 yaitu Sinto Gendeng dalam lakon sinetron saya berceloteh bahwa saat ini Yang harus muncul adalah ideu Gila,
Kenapa? Karena nuansa aksi jilid 3 dibumbui dengan aroma terror pesyikologi ummat, Ada kosa kata yg beredar bahwa kegiatan itu adalah makar, moda transportasi dipersulit lewat himbauan Kapolri ditambah fatwa PBNU mengeluarkan fatwa tidak sah sholat jumat dilapangan lengkap Sudah gaung aksi jilid 3 semakin ciut gemannya dibanding aksi jilid2 .pada saat itu saya mengatakan untuk aksi ke Jakarta kita Jalan kaki aja, namun semuanaya bertannya apa mungkin kita samapai? Saya katakan kalauapun fisik kita tidak sampai minimal pesannya sampai.
Dari diskusi itu saya telpon beberapa orang kiyai untuk rapat persiapan keberangkatan ke Jakarta Dan alhamdulillah beberapa orang datang sehabis sholat maghrib malam ahad di pindok pesantren Miftahul Huda 2 , rapat dimulai bada magrib dengan penjelasan pentingnya membangun ruh ummat ditengah berkecamuknya perang pemikiran, rehat sholat isyA Dan makan nasi liwet khas anak pesantren, rapat dilanjut dengan tema tehnnis keberangkatan ke aksi 212,,dari semua laporan tiap daerah.
Kendalinya pada angkutan bis, disitulah saya kemukakan bagaimana kalau kita Jalan kaki saja semuanya menyatakan siap Dan sepakat setelah perdebatan dengan berbagai argument dikemukakan, diujung rapat kita bikin pernyataan semacan Pres release Yang dibacakan oleh ustd. Deden badrul kamal lewat siarang langsung fb adik saya dengan akun Nenk Gidha, semua peserta rapat bubar Dan istirahat.
Jam 5 sehabis sholat subuh saya kembali ke aktifitas Harian ngajar santri kitab uqudul juman kajian ilmu bilaghoh sastra Arab paling populer,, ditengah ngajar saya iseng buka fb ternyata di akun fb Nenk Gidha, Pres realeas Yang semalam Sudah dilike 25 ribu orang Dan dibagikan oleh ribuan orang kaget bukan main.
Ahad pagi saya Dan adik saya mulai membangun komunikasi dengan pimpinan pesantren sekabupaten ciamis untuk menjelaskan rencana dan mendata santri yg Akan ikut gabung.
Selepas berjamaah solat duhur saya rapat kecil dengan adik adik Dan pengurus santri senior bertempat diberanda depan rumah, mulailah kita membagi tugas, h. Agus malik(Zieguz Maliex) diberi amanah untuk mobilisasi masa, h. Saepul khiyar(Aspri Bu Ipah) sebagai pengatur peta Jalan, hj. Ima rohimah(deza Deza Azra Aurora) sebagai kordinator santri, h. Daais nurul wahidah( Umu Sofwa)istri saya sebagai Tim logistik, h. Cece bahrul ulum(UwaAnom) sebagai Tim dokumentasi, h. Ucu sebagai kordinatoru medis, Dan ditambah lagi kepanitiaan dari luar.
Rapat hanya sebentar semua langsung bergerak sesuai peran masing masing karena kita dikejar waktu, arsenal perang dalam perjalanan disiapkan, pita merah putih langsung pesan ke tukang jahitt, dudukuy cetok beli sekitar 1000 lebih ,santri dilibatkan unttuk mengecat dudukuy dengan warna merah putih ,sebagian santri nebang pohon bambu ke kebun untuk bikin tongkat, hari itu hari yg sangat syibuk bagi para santri, sesekali saya telpon kesana kemari mengecek kesiapan yg mau gabung sambil Jalan Jalan mengecek istri didapur umum yg lagi mimpin santri putri bikin buras untuk bekal para mujahid.
Tibalah waktu berjamaah solat asar saya baru ngeuh banyak kendaraan yg datang ternyata itu jemaah alumni pesantren untuk kajian rutin bulanan setiap senin ke 4 ,mndadak suasasana mnjadi riuh menamabah kesyibukan para santri, malamnya bada magrib saya ngisi kajian tajkiyatunafsy rutin dilanjut kajian bada isya super sibuk pokonya, bada subuh dilanjut kajian khusus alumni miftahul huda2(HAMIDU) ADA sekitar 500 orang bahasannya kitab hikam Dan madzahibul arbaah(perbandingan madzhab fikih) disitu saya sampaikan acara kita pada alumni disertai motivasi pentingnya semangat zihad.
Senin pagi jam 06.30 diluar mesjid santri sudah ramai persiapan Dan adik saya melakukan pengarahan berkaitan persiapan tennis keberangkatan Dan perlengkapan yg harus dibawa topi cetok merah putih siap dipakai kalaupun catnya masih basah, pita merah Sudan dililit, ransel mereka Sudah dipunggung posisi semua menunggu komando berangkat.
Saya bergegas menutup pengajian alumni Dan persiapan perlengkapan , telepon terus berdering banyak yg tidak terangkat,, Ada kh. Kamaludin dari manhajul ulum nyambung ditelpon beliau Sudah siap dengan 300 santri nunggu dijalan,, wadduh saya belum mandi belum sarapan padahal pasukan Sudah siap,, datanglah Mobil back terbuka yg Sudan dipesan sekitar 100 armada plus 10 Mobil truck (semuanya modal sendiri) Dan tak perlu saya bersumpah semuanya didatangkan untuk mengangkut santri ke pusaat kota ciamis,, mulai tuhh saya kalutt
Sambil lari kecil saya menghidupkan Mobil pribadi Dan mnyimpan pakaian alakadarnya, santri Sudah tidak sabar untuk diberangkatkan saya menuju Mobil komando, mulailah saya berikan arahan pekikan istidduuu,,, dijawab serempak labbaikk 3x ,,takbir,,, ,allohu Akbar berkali Kali darah mereka sudah naik ke ubun ubun serasa suasana perang badar hadir dikomplek pesantren miftahul huda2 ,kalimah thoyyibah menjadi mabda kami dalam memberangkatkan ribuan santri, mualailah ratusan Mobil itu merayap berjalan keluar komplek pesantren tetangga kita bertanya,,, barade kamana rombongan seueur2 teuing(mau kemana rombongan banyak sekali??? Tanda Tanya bagi masyarakat yg terlewati.
Sepuluh menit berlalu iring iringan Mobil back terbuka berjalan menyusuri Jalan berbelok ,masyarakat yg terlewati menatap penuh Tanya Ada apa Dan mau kemana ,satu tabir Yang belum Ada tafsirnya . Saya terus mengontak kiyai sepuh untuk konfirmasi kesiapaannya,,, assalamualaikum kang haji, dimana posisi? Tanya saya pada kh m syarip hidayat pimpinan pontren alhasan,, diujung telepon beliau menjawab ” saya dijakarta jajap jamaah umroh,, wadduhh gimana initeh kan udah disetting untuk memberangkatkan,, beliau mnjawab, sok waelah ku ente(silahkan saja sama kamu), tak patah arang saya coba ngontek kh maksum pimpinan pontren cikole, assalamaualaikum kang diantos dimasjid agung,, beliau bertanya Ada spa? Santri Yang mau ke Jakarta jadinya Jalan kaki,,,, jawab saya, beliau menjawab insya Alloh nanti beres ngajar akang merapat ke mesjid agung,, Ada rasa gembira Karena kiyai sepuh memberikan support sehingga bertambah semangat.
Kira kira 10 menit sebelum nyampai dimesjid agung saya berfikir ,,aaduh belum minta idzin ke ketua dkm,,, dicari nomor yg bisa dihubungi, akhirnya nyambung juga denga ketua dkm saya ngomong bla bla Dan beliau mengamini maksud kami plus menyediakan sound system ,sampailah rombongan santri kami dimasjid agung Dan ternyata disana Sudah tumpah ruah riuh ramai dengan santri dari pesantren yg lain Ada kh. Pipin dari sabiilunnajat, Ada kh haidarifan dari banyulana Ada dari miftahul amiin juga santri pesantren sekitar ciamis,, para pimpinan pesantren Yang Ada berkumpul diteras mesjid sambil senyum seorang kiayi bertanya pada saya, Bener iyeuteh?( betulkah ini?) Saya jawab serius kang,,,ditengah rapat kecil itu Tiba Tiba hp Nokia jadul saya berdering Dan tidak muncul nama nomornya tidak dikenal,, saya coba angkat,, halloo asalamulaikum,, diujung telpon seseorang menjawab waalaikum salam pak kiayi ini saya dari polres bapa kapolres minta bertemu bisa engga? Ooohh iya insya alloh bisa tunggu satu jam lagi,, saya melanjutkan rapat Dan diputuskan acara pengarahan harus segera dimulai.
Lewat Mobil komando korlap mengumumkan seluruh santri segera masuk ke mesjid,, serempak semuanya masuk mesjid,, para pimpinan pontren Yang hadir duduk paling depan,, santri putri Dan putra dipisah dengan barisan brigade santri berrompi khusus,, acara dimulai dengan lantunan ayat suci alquran,, lanjut pengarahan dari mulai maksud teknis diperjalanan Dan destinasi pos peristirahatan, para kiayi bergantian memberikan arahan,, giliran saya ambil mikropon,, saya pekikan takbiirrr,,, gemuruh semuanya mengucapkan allohu Akbar,, allahu Akbar berkali Kali, semunya berdiri,, ista’idduuuu,,, dijawab labbaik,, apakah kalian siap Bela alloh? ,,siaaap serempak, apakah kalian siap Bela rosul,, siaap apakah kalian siap Bela islamm,, siap apakah kalian siap Bela quran,, siapp, takbiirr,, allohu Akbar,, begitulah kata komando itu diulang ulang, adrenaline santri semakin memuncak tatkala kh maksum datang bergabung Dan mmberikan arahan terahirr,, awak media mulai berdatangan kilatan lampu kamera menghiyasi suasana mesjid agung,, hp terus berbunyi dengan nomor yg sama ternyata yg dari polres itu terus menghubungi,,, acara dilanjut dengan doa dan santri bersiap keluar mesjid menuju Jalan utama ke Jakarta,, barisan diatur 3 orang setiap baris.
Mobil komando didepan, tepat dibelakangnya ribuan santri yg memakai dudukuy cetok bercat merah putihh berbaris panjang,, korlap mulai mulai bersuara lewat komando takbir kiayi maksum kiayi kamaludin kiayi deden dijajaran paling depan kiayi agus malik dibelakang untuk sapu bersih peserta Yang tercecer, haruuu seruu semangat siap berangkat Bela Islam allahu Akbar,,, panjang mengular semua orang kagett,, Ada apa acara apa mau kemana semua katakan mau Jalan kaki ke Jakarta, mereka geleng kepala,, sambil berceloteh dadaekanan.
Tiba Tiba seseorang berambut cepak badannya tegap ototnya berisi mendekat ketika saya asyik berjalan,,, pa kiyai pa kapolres menunggu dikantor,,, ohh iya saya kesana,, akhirnya saya naik Mobil menuju kantor polres ciamis,, Lima menit saya Sudah sampai dimapolres disambut oleh petugas Dan saya masuk keruangan kapolres.
Apa saja Yang dibahas antara saya Dan kapolres ciamis????
Lima menit kami berada diruangan kapolres ciamis, beliau masih muda namun tampak berwibawa obrolan dimulai dari pertanyaan Yang datar,, gimana kondisi anak anak pa kiayi? Sehat pa alhamdulillah ,,saya menimpali pertanyaan beliau, sampai mana anak anak Jalan kaki? Tanya kapolres,, sekuatnya aja pa,, jawab saya,,, selanjutnya beliau mengatakan “pada dasarnya tidak Ada larangan apapun bagi perusahaan po bus Yang Ada cuma himbauan aja,, iya pa bagus kata saya,, terus beliau menyuruh mengambilkan himbaun kapolda dalam map Dan diberikan pada saya,,, saya pamitan pada kapolres beliau mengantar saya sampai luar gedung bersama kanit Intel.
Saya bergegas menuju Jalan poros utama mencegat rombongan namun agak lama menunggu karena jarak antara mesjid agung Dan mapolres sekitar 8 km,,, Tiba Tiba perut saya aga murilit baru ngeuh saya belum sarapan sejak pagi, saya berjalan aga beberapa puluh meter kedepan mencari warung nasi tapi tidak ketemu yg Ada tukang basoo ya udah saya mesen baso dua mangkok untuk saya Dan teman saya baru mencicipi kuahnya dua sendok terdengar suara korlap orasi dari Mobil komando datang mendekat buru buru saya bayar Dan merapat kerombongan ,saya ambil hp Samsung untuk mengambil photo Dan siaran langsung melalui fb,10 menit Jalan kaki terdengar suara adan solat duhur tepat disamping kanan Ada mesjid besar namanya mesjid alghoni kami berembug Dan diputuskan santri putri solat disitu santri putra suruh Jalan kedepan setengah kilometer menuju mesjid nurul iman untuk melakukan solat dhuhur berjamaah disarankan jama dan qhosor.
Kurang lebih satu jam kita istirahat,, kita kasih komando lagi semua peserta Jalan kaki masuk mesjid untuk diberikan pengarahan lanjutan tak lupa pekikan kata ista’idduuu,,, serempak dijawab labbaikk,, takbiirr,,, allohu akabar allohu Akbar,, semua keluar dari mesjid Mobil komando didepan Dan Jalan kaki dilanjutkan,, baru 5 menit berjalan hujan turun tapi peserta tidak bergeming melangkah Dan terus melangkah waktu saat itu menunjukan jam 13.00 wib
Selama dua jam perjalanan belum Ada sambutan apapun dari masyarakat sekitar Yang terlewati,, baru ketika sampai disindang kasih saya kaget banyak masyarakat berjejer sepanjang Jalan padahal saat itu hujan lebat anak anak mengucapkan takbiir ibu ibu banyan yg berkata ” sok ujang diduakeun ku ema sing salamet sarehat sing sabar da keur ngabela agama( didoakan sama ibu biar selamat sehat dan sabar sebab lagi membela agama) banyan sekali ibu ibu yg menyediakan makanan Dan minuman bahkn Ada seorang ibu lagi panen mentimun disawah langsung dibawa diberikan pada peserta sambill menagiss entah apa yg membuatnya jadi menangis dan secara spontas seorang nenek memberikan uang Lima puluh ribu.
Ada juga yg seratus ribu,, tak kuasa saya menahan haru Ada perasaan yg tak bisa diungkapkan dengan kata kata hanya air mata Yang meleleh Yang menajadi jawaban.
Ditengah guyuran hujan semuanya terus berjalan tak peduli lagi baju basah kuyup cuaca dingin kalah dengan panasnya api semangat jihad yg menyalak ,,saya ambil hp Yang terbungkus plastik agar tidak kehujanan untuk liat jam Dan mengabadikan moment indah Yang tak Alan pernah terlupakan,, telpon berdering saya angkat,,, assalamualaikum,, pa inI saya dari Inews tv mau wawancara 5 menit lagi,, entar tunggu 10 menit lagi biar sekalian istirahat jawab saya singkat,,,, diujung telpon mnjawab bail pa terimakasih,, pas 10 menit Yang dijanjikan hp bunyi lagi dengan nomor yg sama,,, pa saya dari I news siap untuk wawanacara,,, OK siap,,, tapi tiba tiba hp jadi buram ternyata batunya hampir habis,,, saya cari peserta Yang bawa power bank lama juga nyarinya akhirnya dapat juga dari kiyi maksum hp tersambung dengan Power bank Dan wawancara selama 5 menit sambil berjalan ,, kita tidak tau pemberitaan media apapun karena pokus Jalan kaki ,,kondisi mulai agak kikuk hp terus berdering selang satu menit bahkan banyak Yang berbarengan masuknya masuk lagi telpon dengan nama kiayi senior biliau bertanya,, Sudah sampai mana,?,, cikole kang. ,,jawab saya,,,, Sekarang mah kapolri udah mencabut larangan bus barusan Ada disiaran tv one,, katanya,,, perjalanan gak usah dilanjutkan,,, saya jawab iya kang nanti saya musyawarah dipesantren cikole ,telepon ditutup Dan kita terus Jalan menuju pesantren cikole Yang menjadi destinasi pos 1 sesuai peta Jalan yg Sudah dibuat.
Hp berdering lagi saya angkat,, asalamalaikum ini aang(panggilan saya disantri Dan orang tua) gimana anak saya ikut engga? ,,ikut kang,,,, gimana engga sakit? Insya alloh sehat ,,sambil terus Jalan ditengah hujan,, pikiran mulai agak kacau sebab telpon bejibun yg masuk belum lagi konfirmasi dari orang tua santri,, akhirnya tepat jam 17.00 kita sampai ditujuan pertama pesantren miftahul huda usmaniyah,, disana seluruh santri Sudah berjejer dengan masyarakat menyambut kafilah mujahid sambil mengacungkan tangan takbir menggema,,, peserta merasa gembira karena banyak kaum anshor datang menyambut dengan hangat.
Peserta istirahat dipesantren cikole sekalian solat magrib dijama dengan isya ,, disana sudah Ada kh syarif hidayat pimpinan pesantren alhasan yg menyambut,,, beliau baru datang dari Jakarta Dan langsung bergabung dengan kafilah,,, wartawan berkerumun menanyakan apakah perjalanan dilanjut atau hanya sampai sini,, saya menjawab nanti keputusannya sesudah sholat magrib.
Saya betul betul dibuat syibuk Dan harus bertanggung jawab pada seluruh peserta plus melayani wartawan,, beres solat magrib kita melakukan rapat dengan kiayi maksum Dan sesepuh pesantren lainnya keputusannya,, peserta bermalam dicikole Dan Dan perjalanan dilanjut besok pagi Dan untuk santri putri juga anak santri yg sambil sekolah dikembalikan ke pondok masing masing jumlahnya Ada sekitar 3500 orang ,semua pimpinan masuk mesjid Dan kita mengumumkan hasil keputusan rapat dihadapan peserta Dan wartwan ,,pekik takbir menggema setiap point keputusan dibacakan ,, jam 19.00 para pimpinan pesantren banyak yg idzin balik ke pondok dulu Dan berjanji besok pagi bergabung lagi Dan hanya tinggal saya seorang diri yg mnjadi pusat komando,, waktu semakin larut malam,,, lelah Dan ngantuk mulai menyerang saya merebahkan diri ke karfet masjid berbantalkan ransel yg agak basah,,, puless tak ingat apa-apa.
Waktu menunjukan pukul 06.00 santri Sudah siap lagi untuk melanjutkan perjalanan tapi kiyai maksum sebagai sohibul bait masih menahan keberangkatan kami dari pondok pesantren cikole yg terletak dikecamatn cihaurbeti itu, beliau mengatakan ” tidak boleh berangkat sebelum sarapan dulu, terlihat didapur pesantren pengurus santri sangat sibuk mempersiapkan makanan teteh istrinya kiyai hilir mudik konsolidasi kesiapan piring Dan tektek bengeknya,,, hati saya berkata aduhh kok jadi ngerepotin orang, tapi dari tampak wajahnya semuanya memancarkan wajah gembira maklum keluarga pejuang bagi beliau2 hal itu bukan beban melainkan anugerah.
Tibalah saatnya semua peserta Jalan kaki sarapan pagi maklum jumlahnya ribuan tidak semuanya kebagian piring sehingga banyak diantara mereka makan beralaskan daun pisang yg diambil dikebun kiyai bahkan banyak pula Yang pakai plastik mereka tak peduli yg penting perut terisii,, tepat jam tujuh saya umumkan semunya siap2 berangkat namun tidak boleh meninggalkan sampah secuilpun, sambil Jalan mereka pungut sampah serempak sehingga lingkungan pondok bersih nyaris Tanpa meningalkan sampah,, kiayi maksum berjalan paling depan dekat Mobil komando seluruh santri cikole putra putri ikut bersama rombongan Dan saya aga belakngan dengan maksud menyapu peserta takut ada Yang ketinggalan,, hebatnya banyak ibu ibu Yang umurnya sudah diatas 60 tahun ikut kafilah mengantar sampai ke perbatasan tasikmalaya.
Dengan setamina Yang masih segar bugar kita terus berjalan menyusuri Jalan utama, selang beberapa menit kiayi titing gabung lagi Dan kita sepakat berjalan pada shap paling depan untuk memberikan motipasi para santri agar tetap semangat, tiga puluh menit berjalan sampailah kita diperbatasan tasikmalaya disana Sudah banyak sekali masyarakat Yang menyambut kami sepanjang perjalanan plus aneka makanan dan minuman, bahkan ribuan santri Dan anak anak sekolah berjejer baris menyemangati kami dengan pekikan takbir dan nasyid perjuangann makin semamgat kita berjalan.
Di daerah tasikk saya dipeluk seorang kiyayi sambil menangis haru saya tak kuat menahan air mata sehinga kami berpelukan saling mendoakan, dia berkata ” teruskan perjuanganmu saudaraku saya menyusul hari jumat,, saya menjawab ” mohon doanya aja,, sambil salaman dia ngeluarin amplop dari saku bajunya Dan mengatakan inI tambahan amunisi untuk berjuang,,, makin tak kuat saya merasakan betapa hebatnya denyut iman menumbuh ukhuwah ,
Saya Dan kafilah melangkah Dan terus melangkah, kedua hp terus berbunyi ketika diangkat ternyata wartawan dari berbagai media,,, pertanyaannya hampir semuanya sama, Sudah sampai dimana? Berapa jumlah Yang ikut,, saya jawab semua telpon dengan sabar,, kalaupun agak sedikit malas Dan pusing karena saking banyaknya Yang menghubungi .
Satu lagi handpon berbunyi begitu diliat ternyata guru saya,, saya angkat bicara, “Assalamualaikum uwa.” Guru saya bertanya, “Gimana kondisi santri? Perjalanan mau sampai mana? Pertimbangkan kondisi santri jangan sampai orang tua menyalahkan kita.” Saya hanya menjawab, baik uwa Akan saya musyawarahkan didepan,,, hati mulai Ada sedikit kebimbangan,, tak terasa perjalanan Sudah hampir 4 jam Dan akhirnya sampailah kita disatu mesjid daerah ciawi dekat rumah makan asep strawberry.
Kita putuskan untuk istirahat Dan solat,, begitu ke masjid ternyata Sudah berkumpul ratusan santri Dan laskar fpi Yang siap bergabung jumalah peserta makin bertambah,, Adan duhur berkumanadang semua bergegas ngambil wudu ,,solat berjamaah duhur Dan asar dijama Dan qhosor imamnya kiayi tiring,, santri dibiarkan dulu istirahat sambil menikmati makanan Dan minuman pemberian masyarakat disepanjang jalan.
Ketika saya rebahan diteras masjid sambil ngurut kaki, telpon berbunyi namanya muncul kiayi senior ciamis,, beliau katakan,, saya kedatangan pa dandim Dan mohon santri untuk kembali ke pondok masing masing ,,saya jawab mau dirapatkan dulu,, hp ditutup Dan saya meneruskan rebahan,, Tiba2 datang Mobil polisi ternyata belakangan diketahui itu adalah kapolresta tasik Dan kapolres tasikmalaya Serta dandim tasik,, ketiganya berjalan menuju arah mesjid ,,salahseorang diantara mereka bertanya,, mana pimpinan rombongannya?? Semua santri nunjuk pada saya,, itu pa,, saya berdiri menyambut tamu special,,, ini pimpinan rombongan??? Kata Yang berbaju loreng,,, betul pa saya,, bisaa bicara sebentar,! ,,bisa pa saya mnjawab,, kami berlima duduk melingkar,, Dan pa dandim memulai obrolan,,,, pa kiayi saya ditelpon pangdam agar menjemput santri untuk pulang ke pondok masing2,,,bagaimana?? Saya melirik ke kiayi maksum Dan kiayi titing, keduanya memberikan isyarat menyerahkan keputusan pada saya,,, saya agak bingung,,, terdiam Dan nengok ke kanan ada ade saya yg mengatur peta Jalan ,,,pung,, gimana lanjut apa pulang?,, sambil melotot dia menjawab jangan pulang,,, niih liat pemberitaan media sekuler menurunkan ulasan bahwa pejalan kaki santri ciamis tinggal 86 orang,,harus dilawan dengan pakta,, papar ade saya.
Saya pokus lagi mengarah ke dandim,, pa dandim saya tidak bisa memutuskan sendiri saya Akan Tanya santrinya aja,,,, boleh Kata pa dandim,, lewat pengeras suara masjid,, santri disuruh masuk mesjid, semuanya duduk pengarahan dimulai, pekikan takbiir selalu jadi kata penyemangat disetiap waktu , saya bertanya,,,, apakah perjalanan dilanjut,,, mereka serempak lanjuuuuuuuuttt, masih kuat masiiihhhh.
Pertannyaan dilanjutkann,,, siapa Yang mau pulang berdiriii! Tak ada satupun Yang berdiri,,,, siapa yg mau lanjut duduk,,, semuanya dudukk,, mereka teriakan takbir berkali Kali,, mata saya tak kuat menahan haru Dan air mata meleleh tak terasa tenggorokan serasa ada yg mengganjal sehingga berbicara agak parau saking harunya,,, saya berjalan mengelilingi mereka disaksikan kapolres Dan dandim ,,kenapa kalian memilih lanjutt,, seorang santri Yang perawakannya paling ceking ngacungkan tangan sambil berkata,, mundur sejengkal adalah mental munafik Dan pecundang,,, disambut takbiirr bergemuruh,, saya tak kuat lagi bicara karena suasana mesjid itu menjdi begitu bergema dengan semangat jihad.
Mikropun saya serahkan pada kiayi maksum beliau berkata itulah keputusannya pa dandim anak anak tetap lanjutt, takbiiirr.
Pak Dandim mengatakan, saya tidak ada hak untuk melarang hanya ngasih Saran saja kalau itu pilihannya silahkan Jalan hati-hati jaga keselamatan.
“Baik Pak Dandim mohon doanya saja,” timpal saya. Kami bersalaman dan berpelukan sambil berlinang air mata sungguh perjalanan Yang penuh dinamika setiap titiknya.
Semua santri keluar dari masjid, Mobil komando tetap didepan , polisi mengawall Dan pa dandim melambaikan tangan,,, perjalanan dilanjutkan menyusuri Jalan gentong Yang nanjak dan berkelok deru mesin Mobil Mobil Yang lewat mengerang menanjak seolah-olah irama musik pengantar para pejuang. (sed)