Nusantarakini.com, Jakarta – Jum’at siang hingga sore ini lagi-lagi umat Islam di berbagai daerah menuntut Polri untuk mempercepat pemeriksaan Ahok. Namun Polri terkesan lamban dan segan memenuhi tuntutan umat Islam tersebut. Padahal dasar hukumnya yang minimal dua alat bukti sudah tersedia. Bahkan tujuh alat bukti pun bisa disediakan oleh para pengacara seperti M. Amin, SH.
Lambannya polisi membuat suasana makin lama makin tegang dan panas. Banyak yang berspekulasi bahwa Polisi telah tunduk di hadapan kekuatan ekonomi yang berlindung di punggung Ahok.
Apabila kelambanan seperti ini terus berlangsung, berarti pihak Polri sendiri yang tidak punya itikad baik untuk menegakkan hukum. Hal semacam ini dapat berakibat fatal bagi stabilitas nasional.
Turun gunungnya para santri di berbagai daerah untuk menuntut pembelaan terhadap Al-Qur’an harusnya direspon secara serius. Para santri itu turun gunung biasanya karena kadar masalah sudah demikian urgen.
Bukan tidak mungkin intensitas dan eskalasi demonstrasi massa di berbagai daerah tersebut berkembang menjadi bibit konflik. Tergantung pemerintah punya iktikad baik atau tanggung jawab atau tidak. Jika diulur sedemikian rupa, yang dihawatirkan pemerintah pun disingkirkan secara paksa sebagaimana yang pernah terjadi di Indonesia. (sed)