NusantaraKini.com – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data jika kebutuhan impor barang-barang di Indonesia hanya berasal dari beberapa negara utama.
Salah satu negara yang menjadi importir terbesar barang-barang indonesia adalah China.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Sasmito Hadi Wibowo mengungkapkan, meski saat ini mengalami perlambatan ekonomi, namun berbagai barang elektronik di Indonesia sebagian besar masih berasal dari China. Salah satunya adalah handphone.
"Paling banyak itu adalah handphone lalu printer dan alat elektronik lainnya," ujarnya di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Senin (17/10/2016).
Seperti yang dirilis dari data BPS, total nilai impor non migas yang berasal dari China adalah sebesar USD 21,99 miliar. Jumlah ini adalah kumulatif yang terhitung sejak Januari lalu.
Selanjutnya, Jepang menduduki posisi kedua sebagai negara pengimpor terbesar bagi Indonesia. Adapun total nilai impor kumulatif secara year to date adalah sebesar USD 9,48 miliar.
"Ketiga adalah Thailand, total nilai barang dari Thailand yang masuk ke Indonesia adalah sebesar USD 6,64 miliar," jelasnya.
Sementara itu, adapun total neraca perdagangan Indonesia yang mengalami surplus terbesar hingga September 2016 adalah sebagai berikut:
1. Amerika Serikat: surplus USD 6,28 miliar
2. India: surplus USD 4,94 miliar
3. Belanda: surplus USD 1,69 miliar
Adapun negara yang mengalami defisit terbesar untuk neraca perdagangan adalah sebagai berikut:
1. China: defisit USD 12,28 miliar
2. Thailand: defisit USD 3,26 miliar
3. Australia: defisit USD 1,13 miliar