Nusantarakini.com, Jakarta-
Kontroversi petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok terkait pernyataannya mengutip Surat Al-Maidah ayat 51, membuat Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh angkat bicara. Menurutnya, calon kepala daerah yang mengangkat isu suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) pada Pilkada serentak 2017 itu sama saja telah membodohi masyarakat.
Paloh menegaskan, dalam Pilkada idealnya yang disuguhkan kepada warga masyarakat adalahgagasan ide masing-masing calon demi menyejahterakan masyarakat di daerahnya. Karenanya, kata Paloh, mengangkat isu SARA jelas tidak relevan.
“Pilkada ini kan harusnya bertarung gagasan untuk memajukan daerahnya, ini kok yang dimunculkan malah soal agamanya calon tertentu yang berbeda dengan agama para pemilih, ini kan enggak nyambung,” kata Paloh saat diwawancarai di Bandar Lampung, Sabtu (8/10/2016) seperti yang dikutip Kompas.com.
Paloh menggarisbawahi, jika hal itu dibiarkan secara terus-menerus, maka masyarakat akan terbiasa dengan permainan isu SARA di pilkada. Hal itu tentu akan mencoreng kualitas pilkada karena tak mampu menghadirkan kepala daerah dengan gagasan yang memajukan daerahnya.
Mantan politisi Partai Golkar ini juga merasa prihatin, jika isu SARA kembali digulirkan dalam pilkada, maka Indonesia akan kembali ke zaman sebelum reformasi ketika perbedaan terkait SARA dapat mengganjal seseorang dalam berpolitik.
“Sudahlah, kita ini sejak reformasi sudah selesai dengan isu SARA, ini kok malah dikembalikan lagi, enggak maju-maju kita kalau begitu terus,” pungkas Paloh kepada Kompas.com. (*mc)