NusantaraKini.com, Jakarta–Orang yang berusia lebih dari 55 tahun, atau masuk kategori lansia, menjadi sasaran penipuan siber, hal ini terungkap berdasarkan penelitian terbaru dari Kaspersky Lab dan B2B International.
“Laporan ini menunjukkan dengan jelas bahwa generasi ini mendukung kehidupan yang terkoneksi, beserta semua peluang yang datang bersamaan dengan hal tersebut. Di sisi lain, bagaimanapun juga, jelas bahwa kelompok usia ini tidak melindungi diri mereka sendiri dengan benar,” jelas Andrei Mochola, Head of Consumer Business di Kaspersky Lab.
Penelitian ini menggunakan 12.546 responden, mereka adalah para pengguna internet di seluruh dunia, hasilnya menunjukkan bahwa generasi yang lebih tua sebenarnya target yang sangat menarik bagi penjahat siber. Generasi yang lebih tua senang melakukan aktifitas berbelanja, perbankan, dan berkomunikasi dengan orang-orang tercinta namun mengabaikan perlindungan terhadap diri sendiri secara efektif dari ancaman kejahatan siber.
Minimnya kecerdasan dalam beraktifitas online membuat kelompok lansia tidak sepenuhnya siap terhadap bahaya di dunia online. Konsekuensinya, generasi ini menjadi korban penjahat siber.
Fakta menarik dari kasus ini adalah walaupun laporan penelitian telah dipublikasikan, namun hanya setengah dari kelompok usia ini (49%) yang merasa khawatir tentang kerentanan ketika membeli produk secara online. Sebagian besar (86%) tidak percaya mereka adalah target bagi penjahat siber.(Z).