Nusantarakini.com, Jakarta-
Anies Rasyid Baswedan akan melibatkan warga masyarakat dalam melaksanakan pembangunan di DKI Jakarta. Bakal calon gubernur DKI Jakarta ini mengatakan bahwa pemimpin seharusnya bukanlah yang memimpin sebuah kota, tetapi memimpin masyarakat kota.
“Selama ini masyarakat lebih banyak menonton program-program yang dilakukan pemerintah daerah daripada didorong turut berpartisipasi di dalamnya,” kata Anies di Posko Sukarelawan Anies-Sandiaga di Kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Jumat (30/9/2016).
“Contohnya masalah sampah, selama ini hanya ditangani di hilirnya saja,” tambahnya.
Secara gamblang Anies menjelskan, penanganan sampah seharusnya dimulai dari hulu, yaitu tingkat rumah-rumah tangga dan lingkungan. “Pemerintah daerah nanti yang menyiapkan fasilitasnya, misalnya penanganan sampah, sampai ke rumah-rumah sehingga masyarakat terlibat. Itu bedanya,” jelasnya.
Anies menegaskan, seharusnya yang dibangun bukan sekedar kota Jakarta, tetapi juga perilaku dan kebiasaan masyarakatnya. “Sebuah kota besar, apalagi kota metropolitan, masyarakatnya harus dibiasakan terlibat. Alhamdulillah, sudah kita lihat, saat ini masyarakat naik kereta sudah antre rapi. Beberapa tahun lalu masih belum begitu,” terangnya (*mc).
Anies mengingatkan kembali, apabila seorang pemimpin hanya memimpin kota, yang dikhawatirkan terjadi hanyalah pembangunan fisik. Sementara itu, dengan memimpin masyarakat kota, seorang pemimpin akan membangun perilaku masyarakat.
“Kita bicara akhlak masyarakat, kita bicara perilaku, mengubah apa yang di dalam masyarakat, bukan sekadar penyangga kegiatan masyarakat,” ucapnya.
“Dan salah satu cara yang dilakukan untuk memimpin masyarakat kota adalah dengan menumbuhkan aktivitas masyarakatnya,” pungkas cagub betotan Partai Gerindra dan PKS mengakhiri. (*mc)