Nusantarakini.com, Jakarta-
Usulan pergantian Kepala BIN dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah diterima oleh Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Jokowi telah memilih Komjen Pol Budi Gunawan (BG) sebagai calon Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) pengganti Sutiyoso.
Alasan penunjukkan Budi Gunawan sebagai Kepala BIN ternyata telah menimbulkan banyak spekulasi yang dikaitkan dengan “barter politik” terutama dengan semaraknya isu jelang pilkada DKI Jakarta 2017 dalam penunjukkan calon gubernur yang akan diusung oleh partai politik, khususnya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Menanggapi pertanyaan wartawan usai jumpa pers mengenai alasan yang menjadi pertimbangan Jokowi mengusulkan Budi Gunawan terkait dengan isu tersebut, dibantah oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno. “Nggak ada pertimbangan tertentu,” jawabnya.
Sedangkan jawaban pertanyaan mengenai alasan mengapa Sutiyoso diganti, padahal usia kerjanya belum genap dua tahun. Pratikno mengatakan bahwa memang tidak ada aturan khusus mengenai masa kerja Kepala BIN, pergantian tersebut adalah regenerasi biasa. “Argumentasinya regenerasi saja. Kan memang nggak ada periodisasi tegas tentang KaBIN ini. Jadi bisa saja diganti,” katanya.
“Jadi, Kepala BIN diusulkan nama baru, yaitu Pak Budi Gunawan. Proses selanjutnya di DPR karena harus ada pertimbangan dari DPR,” tambah Pratikno di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (2/9).
Seperti yang dilansir Kompas.com, Ketua DPR Ade Komaruddin memastikan pihaknya akan segera memproses surat pergantian tersebut. Pimpinan DPR akan menentukan jadwal rapat membahas usulan tersebut.
“Kami melimpahkannya ke komisi terkait untuk melaksanakan uji kepatutan dan kelayakan. Sesuai mitranya, tentu Komisi I akan kami tugaskan,” terang Ade. (*mc)