Nusantarakini.com, Jakarta – Hari-hari ini, kabinet tengah menjalani suasana yang benar-benar baru. Semenjak kedatangan Sri (Sri Mulyani), keseimbangan lama yang condong ke Tiongkok terkoreksi sudah. Rini (Rini Soemarno) yang dipandang person in charge (pic)-nya kepentingan investasi China di Indonesia harus mulai hitung-hitungan. Pasalnya, Sri sudah kasi alarm bahwa anggaran harus diperketat. Nggak boleh lagi belanja sana belanja sini.
Rini sebagai Menteri BUMN yang sebelumnya suka belanja, pasti nggak senang dengan sinyal bendahara Mas Joko itu.
Ibarat perang internal keluarga, Sri dan Rini kini saling bersaing. Masing-masing tentu punya bargaining sendiri di hadapan Mas Joko, sang presiden pengendali rumah tangga Indonesia.
Tapi apa boleh buat. Biasanya yang muda lebih menggoda. Sri tentu lebih menarik bagi Mas Joko. Karena itu ia diberi peran bendaharanya negara. Rini ibarat istri tua yang suka belanja, kudu lapor dulu pada istri muda, jika ingin belanja. Semuanya harus dicatat rapih biar rumah tangga tidak ambruk. Pasti sebel-lah Rini yang suka belanja. Apa boleh buat, ya Mas Joko?
Tapi sebagai pengendali rumah tangga negara, ibarat suami, Mas Joko kudu pintar bermain hati pada wanita. Jangan sampai istri tua ngambek, dan jangan sampai istri muda ganjen karena terlalu dikasih hati.
Pintar-pintarlah Mas Joko membagi hati. Supaya kita seisi Indonesia selamat dunia akhirat. Sebab petaka kadang-kadang dimulai dari kecemburuan para wanita. (sed)