Nusantarakini.com, Jakarta-
Terdepaknya Menteri Koordinator Kemaritiman dan Sumber Daya, Rizal Ramli, dari Kabinet Jokowi , ternyata mendapat simpati dari warga korban gusuran Kampung Aquarium. Rombongan perwakilan warga yang berjumlah sekitar sepuluh orang tersebut diterima Rizal Ramli di kediamannya Jalan Bangka IX Jakarta Selatan.
Ketika mengetahui yang berkunjung adalah warga korban gusuran Kampung Aquarium, sambil mempersilahkan masuk ruangan, mantan demonstran era Orde Baru ini dengan mata berkaca-kaca menyampaikan rasa simpati dan sedihnya kepada para tamunya. “Insya Allah ada jalan ya buat bapak ibu semua”, ujar Rizal.
Rizal kemudian menanyakan kepada warga bagamana cerita yang sebenarnya mengenai penggusuran dan juga mengenai kompensasi yang sudah diterima. “Berapa luas yang kena gusur? Sudah dapat ganti rugi berapa? Terus sekarang tinggal di rusun mana?,” tanya Rizal.
Pertanyaan Rizal langsung disaut oleh Dharma Diani, menurutnya total area yang kena gusur sekitar 4 hektar. “Ga ada ganti rugi pak. yang ada malah polisi-polisi itu semangat menggusur kami,” kata Diani.
Setelah mendapatkan keterangan dari warga tentang kondisi yang sebenarnya setelah penggusuran di Kampung Aquarium, Rizal Ramli tergetar hatinya dan agak geram mendengarnya. “Ini dzolim, masa tempat kecil gitu ga dibayar. Apalagi sampai mengerahkan polisi, tentara dan satpol pp,” lanjut Rizal.
“Intimidasi yang ga bener,” sambung Rizal.
Di sela-sela ngobrol santai tapi serius tersebut, salah satu warga perwakilan yang hadir, Tedy, menyatakan keinginannya supaya Rizal Ramli mau gabung bersama mereka. “Saya mohon bapak mau berjuang buat rakyat miskin dan nelayan,” kata Tedy.
“Bapak maju gubernur ya?”, tanyanya. Mendengar permintaan warga tersebut, Rizal hanya tertawa tanpa mengucapkan jawaban secara eksplisit.
Kedatangan warga Kampung Aquarium tersebut, disamping untuk menyampaikan rasa simpati dan empati sesama korban pendzoliman, mereka juga mengundang dan mengajak Rizal Ramli untuk hadir dalam gelaran “nobar” di puing-puing gusuran. Rencananya akan memutar film “Rayuan Pulau Palsu”.
Pertemuan tersebut ternyata makin menguatkan Rizal Ramli dan warga korban pendzaliman untuk selalu berbagi. Rizal Ramli yang sudah kenyang dengan asam garam dalam politik, tidak terlihat perubahan yang berarti, baik dari wajah, sikap maupun nada bicara. Terdongkel dari kabinet bukan berarti kiamat. Kalimat itu mungkin yang ditangkap oleh warga korban penggusuran Kampung Aquarium. Sehingga akan semakin menguatkan semangat mereka juga melawan penindasan dan kesewenan-wenangan. (*mc)