Nusantarakini.com, Jakarta – Kerusuhan anti China meledak tadi malam (30/7/2015) di Tanjung Balai Sumatra Utara. Sejumlah klenteng dibakar massa.
Menurut keterangan warga setempat, hal itu dipicu oleh sifat intoleran dan arogan seorang warga etnis China yang marah karena azan dikumandangkan. Orang tersebut masuk ke dalam mushola dan marah-marah karena azan dianggapnya mengganggu dirinya.
Tentu saja tindakan warga etnik China tersebut jauh dari kesopanan terhadap musholla yang dipandang sakral. Tak terima dengan sikap intoleran tersebut, kemudian berlanjut menjadi kemarahan massal. Massa akhirnya melampiaskan kemarahan mereka dengan membakari enam buah kelenteng dan sejumlah aset warga China setempat.
Kasus ini harusnya menjadi pelajaran bagi warga China untuk dapat menahan diri dari memancing kerusuhan rasial yang mudah meledak. Jauh sebelum kerusuhan ini meletus, tanda-tanda ketidakpuasan terhadap isu China sudah mengemuka. Seorang tokoh Pemuda Pancasila sempat mengungkapkan kerisauannya terhadap penguasaan China di sepanjang pantai Timur Sumatra dan Jawa.
Ahok yang Arogan miaalnya hendaknya belajar dari kasus ini. Bukan tidak mungkin ini bisa jadi pertanda kerusuhan rasial akan terjadi di kemudian hari di mana saja, termasuk di ibu kota. (sed)
Sebaiknya salah satu di antara kita di grup ini, hendaklah bertemu Ahok spy mngurungkan niatnya maju sbg Gubernur DKI. Feeling saya, itu jebakan buat saudara2 kita etnik China. Penguasa hitam yg lama di Indnsia yg puluhan tahun brkuasa ingin mncari dalih untuk brkuasa kmbali.
Kalau bnar video ini trjadi tadi malam di tanjung balai, mati kita. ini sdh mulai. Ahok lbih pahlawan mngurungkn diri jadi gubrnur ktimbng mmaksakan diri jadi gbrnur. watak dia yg dipndng Arogan, adlh tabiat alaminya. itu nggak bisa diubah. tapi mnjadi gubrnur, bukan tabiat. msih bisa diurungkn.
ini link video aslinya:
https://www.facebook.com/dedi.soncavani/videos/1730708437197332/?__mref=message_bubble