Nusantarakini.com, Jakarta – Freddy Budiman telah pulang ke khaliknya. Namun pengakuannya soal keterlibatan banyak pihak terkait bisnis narkoba di negeri ini menjelmakan rasa gusar pada Kapolri. Bagaimana tidak, disebutnya ada ratusan milyar diterima oleh BNN dan Mabes Polri terkait urusan peredaran narkoba.
Bukannya introspeksi dan berusaha melakukan penelusuran akan informasi penting tersebut untuk ditindaklanjuti, malah penyangkalanlah yang muncul.
Kapolri Tito Karnavian menyatakan kemungkinan pengakuan Freddy kepada Haris sebagai alasan untuk menunda eksekusi agar menjadi informasi yang ramai. Tito menjelaskan cerita yang dituturkan Haris Azhar tidak dapat dijadikan dasar penyelidikan polisi karena sifatnya hanya informasi.
Namun Kapolri telah memerintahkan Kadiv Humas Polri Inspektur Jenderal Polisi Boy Rafli Amar untuk menemui aktivis KontraS, Haris Azhar. Pertemuan dilakukan terkait tulisan Haris yang telah beredar luas mengenai pengakuan terpidana mati Freddy Budiman yang diduga menyetor uang dari bisnis narkoba kepada pejabat penegak hukum.
"Saya sudah tugaskan Pak Kadiv Humas (Boy Rafli) untuk bertemu Pak Haris Azhar, informasi tepatnya seperti apa," kata Tito di Jakarta Jumat (29/7).
"Tapi kalau hanya data seperti viral itu kita bisa terjemahkan dan bisa kita dalami," tutur Tito. (sed)