Nusantarakini.com, Jakarta. Sejak diumumkan susunan Kabinet Kerja hasil reshuffle kedua tadi siang, beragam komentar muncul di masyarakat. Tentunya ada yang menilai positif dan ada juga yang negatif.
Media sosial pun dipenuhi berbagai komentar dan informasi seputar hasil reshuffle kabinet. Salah satu komentar yang menjadi pesan berantai dari grup ke grup WA dan BBM adalah tentang alasan mengapa Puan Maharani, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan selalu lolos dari dua kali perombakan kabinet.
Berikut ini pesan berantai yang diterima redaksi NK soal kenapa Puan lolos dari reshuffle kedua:
Beredar Anies memang tidak cocok jadi menteri yang membuat kebijakan teknis..
Anies lebih cocok jadi inspirator untuk hal-hal yang bersifat umum dan universal. ……
Sementara Yuddy tidak bisa menjaga konsistensi dirinya dengan peraturan yang dibuatnya……
Untuk pergantian Bambang, kelihatannya Jokowi memerlukan yang lebih berpengalaman seperti Sri Mulyani….
Luhut mengesankan dia berada di atas Jokowi sehingga tidak baik untuk dipasang sebagai bawahannya Jokowi…..
Jonan tidak bisa menjembatani "konsep" Jokowi mengenai pembangunan sarana transportasi, dan malah menentangnya……
Thomas Lembong enggak kedengaran apa kebijakannya….
*Sementara Puan tidak disentuh Jokowi karena bukan muhrim.."*
Tentu bukan itu alasannya. Alasan sebenarnya mungkin karena Puan memiliki backing politik yang kuat, yaitu PDIP, partai pengusung Jokowi saat Pilpres 2014 lalu. (mk)