Nusantarakini.com, Jakarta. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tampaknya sangat gerah “kepretan” Rizal Ramli, Menteri Koordinator Kemaritiman, yang selalu mengritik kebijakannya menyangkut proyek reklamasi pantai.
Pernyataan keras Rizal diungkapkan saat menanggapi sikap Ahok yang mengirim surat ke Presiden Joko Widodo guna mempertanyakan keputusan penghentian reklamasi Pulau G. Menurut Rizal, Ahok harusnya bersyukur karena pemerintah pusat mengambil alih reklamasi Teluk Jakarta. “Saya juga bingung kenapa dia ngotot. Dia gubernur DKI atau karyawan pengembang?” kepret Rizal.
Di tempat terpisah, Ahok sendiri mengaku siap mengikuti keputusan Komite Gabungan soal penghentian reklamasi pulau G. Tapi dengan syarat harus ada surat tertulis. Dan sebelum reklamasi dihentikan, Keppres Nomor 52 Tahun 1995 tentang Reklamasi Teluk Jakarta harus dibatalkan dulu.
Lebih lanjut Ahok mengingatkan bahwa kedudukan dirinya setingkat dengan menteri di Indonesia. “Anda juga jangan lupa ya, gubernur DKI setara dengan menteri. Undang-undang yang tulis. Karena Jakarta daerah khusus,” kata Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (20/7/2016).
Oleh karena itu kedudukannya dalam Komite Gabungan yang terdiri dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Menteri Kelautan dan Perikanan dan Pemprov DKI setara.
“Saya baca berita belom ada surat (ke Istana). Nah sekarang saya tanya, ini kelas Menko apa kalau begitu? Kalau mau ngomong jangan ngomong di media, tertulis dong,” tegas Ahok.
Perbedaan pendapat antara dua tokoh yang sama-sama dikenal vokal ini tampaknya akan terus berlanjut. Bagaimana akhir cerita kasus reklamasi pulau G akan berakhir? Kita simak terus. (*mk)