Nusantarakini.com, Jakarta-
Panen kritik akibat penandatanganan Surat Keputusan Presiden (Keppres) mengenai pengangkatan Komjen Pol (Purn) Gories Mere dan Diaz Hendroprijono sebagai Staf Khusus Presiden Oleh Presiden Jokowi, ternyata tidak hanya didapat dari relawan-relawan pendukungnya semasa Pilpres 2014.
Lebih menohok lagi, Ketua Umum Partai Pemersatu Bangsa (PBB) Eggi Sudjana mengkritisi, bahwa pengangkatan dua staf khusus baru yaitu Komjen (Purn) Gories Mere dan Diaz Hendropriyono membuktikan bahwa the real Presiden RI bukanlah Joko Widodo (Jokowi) melainkan AM. Hendropriyono dan Luhut Binsar Panjaitan. “Ini bukti bahwa the real Presiden RI bukan Jokowi tapi Hendropriyono dan Luhut Panjaitan,” kata Eggi, kepada Rimanews.
Eggi merasa prihatin dengan kondisi yang terjadi di negeri ini. “Dengan demikian, masuknya Diaz dan Gories Mere di staf khusus Presiden itu akan mempunyai kewenangan lebih dari para Menteri yang lain,” serunya.
Lebih lanjut Eggi mengatakan, perlu dimainkan teori keseimbangan menjadi semua seolah-olah tunduk pada Presiden tapi sesungguhnya tunduk pada Hendropriyono dan Luhut. “Teori keseimbangan ini yang dimainkan semua seolah-olah tunduk. Padahal sesungguhnya tunduk pada Hendro dan Luhut,” pungkasnya. (*mc/Foto gerhana85.com)