Nusantarakini.com, Jakarta – Mari kita sampaikan duka cita yang mendalam kepada almarhum Husni Kamil Malik, Ketua KPU Pusat yang meninggal sehari setelah lebaran.
Meninggalnya almarhum menyisakan tanda tanya. Sebabnya almarhum diketahui sehat-sehat saja selama ini. Tiba-tiba mengeluh dengan adanya semacam bisul di paha. Kemudian dia dibawa ke Rumah Sakit Siaga yang tidak jauh dari kediamannya. Oleh pihak rumah sakit setempat pada malam selepas magrib itu dirujuk ke RS Pertamina. Di rumah sakit pertamina almarhum masuk ICU. Sekitar pukul 21.10 WIB, almarhum meninggal dunia.
Mengomentari misteri meninggalnya almarhum tersebut, Jimly Asshiddiqie berujar sebagaimana dikutip oleh Tribun, "Daripada bikin repot, keluarga ada baiknya memberi penjelasan komprehensif soal analisis medisnya."
Memang banyak yang janggal dan misterius dengan sebab-sebab meninggalnya almarhum. Beberapa waktu sebelum meninggal, almarhum terlibat percakapan dengan netizen di twitter bahwa almarhum mendukung rencana untuk mengungkap dugaan kecurangan pemilu. Almarhum bukannya menyangkal adanya kecurangan pemilu, malahan mendukung untuk mengungkap jika hal itu benar terjadi. "Lebih cepat dilakukan, lebih baik," tulisnya.
Pada tanggal 3 Juli 2016, empat hari sebelum meninggal, dia menulis twitnya dengan menyitir Surah Ali Imran: 158, "kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah."
Seolah hal ini berhubungan dengan wacana rencana mengungkap data forensik KPU. Apakah ayat itu merupakan refleksi dari sikap almarhum yang akan mendukung usaha untuk mengungkap data forensik KPU, Allah yang lebih tahu.
Apabila data forensik KPU diungkap ke publik, tentunya banyak pihak yang dirugikan. Apakah karena itu sebabnya sehingga almarhum meninggal secara mendadak? Ini yang perlu diungkap? Twit-twit almarhum dapat digunakan sebagai penunjuk dan tentunya keterangan medis dari dokter yang menangani almarhum penting untuk disampaikan ke publik. (sed)